MEDAN (Waspada): Anggota VI BPK RI Dr. Pius Lustrilanang, S. IP,. MSi., CFrA., CSFA menegaskan peran mahasiswa sangat strategis dalam kehidupan berdemokrasi. Salah satunya mengawal reformasi tetap berjalan.
Demikian dikemukakan Pius Lustrilanang kepada wartawan usai menjadi keynote speaker pada Acara Kuliah Umum dan Bedah Buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, Kamis (2/3) di Auditorium Unimed.
Hadir Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof. Dr Syamsul Gultom SKM MKes, para wakil rektor serta civitas akademik, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dan ribuan mahasiswa Unimed.
Buku ALDERA berisi 308 halaman yang ditulis Teddy Wibisana, Nanang Pujalaksana, dan Rahadi T. Wiratama, ini juga menghadirkan Nara sumber Majda El Muhtaj, Dr Roy T Pakpahan dan Nelly Armayanti.
Dr. Pius Lustrilanang merupakan pelaku sejarah gerakan reformasi 1998 ini menambahkan mahasiswa akan menjadi gerakan moral yang tetap kritis.
“Sebab, mahasiswa yang memiliki semangat tersebut dan kita tidak bisa mengharap dari yang lain,” sebutnya seraya berharap agar mahasiswa tetap menjaga reformasi.
Disinggung tentang bedah buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, Dr Pius Lustrilanang mengatakan buku tersebut harus dibaca sebanyak mungkin oleh para mahasiswa.
“Launching buku ini sebenarnya sudah tahun lalu tepatnya 28 Oktober, dan Unimed kampus yang ke 28 launching buku ini,” sebutnya.
Sementara itu Rektor Unimed Prof Dr Syamsul Gultom SKM MKes merasa bangga dengan dipercayakannya Unimed, kampus pelaksanaan Kuliah Umum dan Bedah buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, selaku Penggagas buku ini adalah Dr. Pius Lustrilanang, S. IP,. M.Si., CFrA., CSFA. (Anggota VI BPK RI).
Rektor berharap dengan bedah buku ini terutama mahasiswa Unimed, dalam menempa ilmuwan kritis yang berani bergerak untuk perubahan dan kemajuan bangsa. Fakta sejarah mencatat, gerakan mahasiswa bersatu, telah mampu merubah demokrasi yang membelenggu, menuju demokrasi yang membangun.
“ALDERA merupakan satu nama gerakan aktivis mahasiswa era ’90-an, yang tergabung dalam organisasi ALDERA (Aliansi Demokrasi Rakyat). Gerakan aktivitas mahasiswa ALDERA ini menjadi salah satu pelaku sejarah gerakan mahasiswa melawan ketidakadilan dan demokrasi yang membelenggu kebebasan berpikir dan berpendapat untuk kemajuan bangsa,” ungkap Rektor.
Kegiatan Kuliah Umum dan Bedah buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, yang kita ikuti ini, menjadi bukti dan wujud kepedulian Dr. Pius Lustrilanang, terhadap kemajuan bangsa melalui gerakan demokrasi yang membangun dan visioner.
“Sekaligus bukti kesungguhan beliau dalam mendorong kaum muda Indonesia untuk terus bergerak menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” tambah rektor.
Oleh karena itu, lanjutnya, Pemuda Indonesia tidak boleh putus asa, dan harus meningkatkan kolaborasi di berbagai bidang untuk kemajuan bangsa dan negara menuju Indonesia Maju yang mensejahterakan rakyat.
Membaca buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, laksana membaca kitab Gerakan Demokrasi di Indonesia. Isi buku ini menjadi bacaan untuk memaknai kilas balik satu etape gerakan perlawanan terhadap rezim otoritarianisme Orde Baru pada awal 1990-an hingga jatuhnya Soeharto, Presiden RI ke-2.
“Saya membaca buku ini di bagian pertama “Pius Menolak Bungkam”, darah saya merasa bergetar, jiwa nasionalis saya ikut meronta. Begitu besar perjuangan para generasi muda, gerakan mahasiswa Indonesia. Adanya penculikan, dan penyiksaan para aktivis, bahkan ada 13 orang korban yang sampai sekarang dinyatakan hilang,” jelasnya.
Meskipun para aktivis gerakan perubahan mengalami traumatik selama berbulan-bulan di tahanan tersembunyi, mereka tetap optimis bahwa angin perubahan sedang bertiup di bumi Indonesia.
“Melalui kajian ilmiah yang baik ini, Kita semua berharap, agar kisah sejarah gerakan perubahan demokrasi, dan ide gagasan isi buku ini dapat menginspirasi para mahasiswa di tanah air, mahasiswa Indonesia harus tetap kritis. Meningkatkan kepedulian, kepekaan dan responsif terhadap persoalan kondisi bangsa, agar Indonesia menjadi negara maju dan unggul,” katanya.
“Kami pimpian universitas, mewakili seluruh akademisi, mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi, atas gagasan Bapak Dr. Pius Lustrilanang menuangkan kisah bermakna dalam buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999. Semoga Bapak. Dr. Pius Lustrilanang, sehat selalu, sukses dalam karir dan dapat kembali melahirkan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia, terutama dalam mengembangkan dan memajukan pola demokrasi di era digital,” ungkapnya.(m19)
Waspada/Ist
Anggota VI BPK RI Dr. Pius Lustrilanang, S. IP,. MSi., CFrA.foto bersama Rektor Unimed Prof Syamsul Gultom dan para wakil rektor serta para narasumber bedah buku ALDERA di Unimed.











