MEDAN (Waspada): Perwakilan BKKBN Sumut melalui bidang KB/KR bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Mantap (PKMI) Cabang Sumatera Utara melakukan pendampingan pelayanan KB MOW di RSU Pancur Batu, Kab.Deli Serdang Kamis (8/12).
Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, melalui koordinator bidang KB-KR, A. Sofyan Rangkuti, menuturkan bahwa pelaksanaan pelayanan KB MOW dilaksanakan untuk ibu rumah tangga atau pasangan usia subur (PUS) yang tidak memiliki keinginan atau rencana menambah anak lagi dikarenakan telah memiliki jumlah anak yang cukup atau ideal.
Ini harus mendapat persetujuan keluarga atau suami dikarenakan MOW atau tubektomi merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang memiliki prosedur sterilisasi yang bertujuan untuk mencegah kehamilan secara permanen.
“Ada kriteria juga bagi ibu-ibu yang ingin melakukan MOW ini, jika masih memilki anak satu, tidak diijinkan untuk melakukan sterilisasi ini walaupun berusia 30 tahun, begitu juga walaupun masih berumur 28 tahun, jika anak sudah 4, kita ijinkan melakukan MOW. Tak hanya itu apabila anaknya 2 atau 3 namun anak yang paling kecil masih berumur dibawah 5 tahun, kita juga tidak anjurkan melaksanakan ini,” ungkap Sofyan.
Menurutnya, pelayanan KB MOW di RSU Pancur Batu ini merupakan yang ke-2 kali dilaksanakan pada tahun 2022, yang pertama pada Hari Senin, 21 November 2022 dari target 125 akseptor terlayani 95 akseptor.
“Untuk yang kedua kali ini peserta calon aseptor yang ditargetkan sebanyak 34 akseptor dan yang terlayani sebanyak 20 akseptor di 9 Kecamatan yakni Kecamatan Percut Sei Tuan, Kecamatan Pantai Labu, Kecamatan Beringin, Kecamatan Pancur Batu, Kecamatan Batang Kuis, Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Deli tua, Kecamatan Patumbak serta Kecamatan Pagar Merbau.
Ditambahkannya, pelaksanaan pelayanan KB MOW ini tanpa dipungut biaya dan peserta didampingi oleh Penyuluh Lapangan (PL) KB dari tiap kecamatan, kader.
“Keputusan ibu-ibu memilih kontrasepsi ini sepenuhnya datang dari masing-masing peserta yang sebelumnya telah mendapatkan informasi atau konseling secara langsung terkait seluruh jenis kontrasepsi dari petugas KB (PKB) dan kader KB,” ungkapnya.
Hal lain disebutkannya, pelaksanaan MOW digelar merupakan upaya pemerintah agar keluarga Indonesia lebih sehat, sejahtera dan terhindar dari anak beresiko stunting di keluarga.
Diketahui stunting terjadi dikarenakan salah satunya adalah jumlah anak yang banyak, asupan gizi, serta pola asuh.
Ia menambahkan program ini juga digelar sebagai upaya agar keluarga lebih sehat dan sejahtera dan mencegah stunting pada anak. Terjadinya stunting karena salah satunya dari jumlah anak yang banyak dan tidak terurus baik dari gizi, pola asuh, maupun pendidikan.
“Kendati demikian masih banyak masyarakat yang takut untuk melaksanakan MOW, sehingga dihimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan MOW atau tubektomi dapat secara langsung menghubungi penyuluh KB di kecamatan masing-masing sehingga mendapatkan informasi terkait prosedur secara tepat,”pungkasnya.(m22)
Waspada/ist
Peserta pelayanan KB MOW di RSU Pancur Batu.