Scroll Untuk Membaca

Medan

DPRemaja Bersama NSYTCM Gelar Gebyar Masyarakat Sehat

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): DPRemaja bersama North Sumatera Youth Tobacco Control Movement (NSYTCM) menggelar Gebyar Masyarakat Sehat, Sabtu (10/9), di Asrama Widuri Medan.

Gebyar ini didukung oleh sejumlah lembaga dan organisasi, yakni Yayasan Pusaka Indonesia (YPI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Meriam Debating Club (MDC) GH USU, Cisdi, PKJS UI, Komnas PT dan Semaf Unimed.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

DPRemaja Bersama NSYTCM Gelar Gebyar Masyarakat Sehat

IKLAN

Gebyar Masyarakat Sehat ini dilakukan dengan serangkaian kegiatan seru, seperti mewarnai mural sebagai perlombaan anak-anak dan lomba memasak untuk ibu-ibu.

DPRemaja Fahira Azzahra mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak anak muda di Sumatera Utara untuk sama sama menekan angka stunting dan mengampanyekan bahaya asap rokok. Mengingat rokok adalah salah satu yang menghambat tumbuh-kembang anak.

“Kita melakukan suatu kegiatan sederhana, yaitu lomba masak 1 hari tanpa rokok, yang targetnya dapat memberikan edukasi bahwa seharga satu bungkus rokok kita sudah bisa makan makanan sehat. Dan mengajak anak-anak untuk ikut andil dalam menolak industri rokok lewat seni, yaitu mural,” ujar Fahira.

Fahira adalah DPRemaja yang terpilih mewakili NSYTCM. Sebagai remaja ia aktif melakukan kampanye kepada kaum milenial untuk bersama mendukung penurunan angka stunting di Sumatera Utara.

“Dengan adanya kegiatan ini kita semua berharap dapat menyadarkan berbagai elemen masyarakat, baik anak-anak hingga orang tua bahwa rokok adalah bahan berbahaya, ” ujar Fahira.

Dalam kegiatan ini tidak hanya kegiatan bermain permainan tradisional saja yang dilaksanakan, ada mewarnai mural dari kertas sebagai wujud untuk mendukung pemerintah dalam merevisi PP109/2012 dan menaikkan cukai rokok.

Pada perlombaan memasak, para kaum ibu diajak untuk mengkalkulasikan biaya belanja rumah tangga yang berkurang akibat belanja rokok.

Ibu-ibu diajak untuk pandai berhitung agar belanja keluarga dapat memenuhi asupan gizi anak. Jangan sampai biaya rokok mengakibatkan kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi hingga mengakibatkan anak stunting.

Berbahaya

Sekretaris NSYTCM atau TC-Sumut Khairul Ichsan Sipahutar ikut menambahkan, sebagai anak milenial mereka juga tidak bisa membiarkan angka perokok terus meningkat, apalagi perokok anak, ini akan berbahaya bagi masa depan Indonesia.

“Kita kaum muda harus sebagai pelopor dan pelapor. Kita dapat bersama-sama menyadarkan ke masyarakat, terutama orang tuanya, bahwa rokok itu berbahaya, bukan hanya bahaya ke anak, tapi juga yang dewasa,” katanya.

Khairul juga mendukung pemerintah untuk merevisi PP 109/2012 dan menaikkan cukai rokok agar dapat meningkatkan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Dalam kegiatan Muhammad Fariz sebagai juri parade mural menyampaikan antusias yang sangat besar dari anak-anak kreatif dalam menggambar, dengan tingkat kesulitan gambar yang susah. Mereka mampu menyelesaikannya dengan baik.

“Saya berharap semoga gerakan ini dapat membantu meningkatkan kratifitas, khususnya pada anak-anak dan membantu untuk menggapai masa depan yang cerah. Terutama mereka paham bahaya rokok,” ujar Fariz.

Di akhir acara, Fahira Azzhara sebagai inisiasi kegiatan mengatakan hasil kegiatan tersebut akan dijadikan sebagai bahan advokasi ke pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang akan dilaksanakan di Jakarta.

TC-Sumut berharap kepada pemerintah daerah agar siap berjuang bersama dalam menurunkan jumlah perokok anak. (m22)

Waspada/ist
Peserta kegiatan foto bersama dan berkomitmen tidak merokok.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE