Scroll Untuk Membaca

Medan

FGD UMA-UINSU: Kontribusi Ekonomi Syariah Terhadap Perekonomian Nasional Meningkat

FGD UMA-UINSU: Kontribusi Ekonomi Syariah Terhadap Perekonomian Nasional Meningkat
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional optimis akan meningkat, kata Dr Sutan Emir Hidayat sebagai Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Hal itu dikatakannya dalam Focus Group Discussion (FGD) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Medan Area (FEB UMA) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FEBI UINSU) bertemakan Perkembangan Terkini Ekonomi Dan Keuangan Syariah di Indonesia di Convention Hall Kampus II, UMA, Rabu (15/2).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

FGD UMA-UINSU: Kontribusi Ekonomi Syariah Terhadap Perekonomian Nasional Meningkat

IKLAN

Dekan FEB UMA Ahmad Rafiki, Ph.D, Sabtu (18/2) mengatakan, FGD ini disambut antusias 170 peserta dari berbagai kalangan seperti Instansi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Organisasi Masyarakat Islam, Perguruan Tinggi (Akademisi), Lembaga Keuangan dan Perbankan Islam (Praktisi), Mahasisa Pascasarjana, Asatidz/Santri dari Pondok Pesantren di Sumatera Utara, Guru/Siswa dari berbagai Sekolah Menengah Atas dan sederajat.

Acara ini dibuka Ahmad Rafiki, Ph.D dan dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Dr Azka Subhan Aminurridho, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Dr H. Agus Tripriyono, dan Wakil Dekan III FEB UINSU Dr Mustafa Kamal.

Narasumber utama adalah Dr Sutan Emir Hidayat sebagai Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang memaparkan perkembangan terkini tentang ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Ia menyatakan optimisme peningkatan kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional.

“Banyak industri atau sektor yang perlu dieksplor dan menjadi perhatian penggiat ekonomi syariah; seperti pada industri kosmetik halal, farmasi/obat-obatan, pariwisata, media dan rekreasi dan makanan. Beliau menambahkan bahwa peran pemerintah daerah juga sangat signifikan yang akan menimbulkan multiplier effect pada perekonomian daerah. InshaAllah Indonesia akan menjadi produsen produk halal dunia pada masa terdekat seperti yang dicita-citakan Bapak Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang juga sebagai Ketua dan Ketua Harian KNEKS,” ujarnya.

Sementara Ahmad Rafiki PhD menambahkan bahwa para pelaku ekonomi syariah harus mencermati; supply dan demand SDM yang berlibat di ekonomi syariah, peningkatan penelitian dan pengembangan sektor potensial ekonomi syariah, kolaborasi dan sinergitas antar organisasi/lembaga Islam, kebijakan pemerintah untuk pengembangan industri ekonomi syariah/halal dan awareness dini yang dimulai dari tingkat persekolahan dasar.

“Ini bukan pekerjaan mudah dan bisa dilakukan drastik, tapi asalkan kita punya rencana, strategi dan aksi yang kuat, InshaAllah bisa memberikan mashlahat kepada masyarakat luas. Dalam aspek yang lain, UMA dan UINSU sebagai wadah pencetak generasi ekonomi syariah yang unggul,” tuturnya.

“Harapannya FGD ini dapat menyerap aspirasi, saran dan feedback dari segenap masyarakat dan kita mencoba bergerak untuk mencari barokah. Semoga ini menjadi momen pertemuan yang akan diingat yang menimbulkan semangat keaktifan kita pada industri ekonomi syariah ini, amin ya rabbal alamin,” katanya.(m05/A)

Teks;

Dekan FEB UMA Ahmad Rafiki, Ph.D (kiri) dan Dr Sutan Emir Hidayat sebagai Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam acara Focus Group Discussion (FGD) FEB UMA bekerjasama dengan FEBI UINSU di Convention Hall Kampus II, UMA, kemarin.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE