MEDAN (Waspada): Menggelar syukuran Hari Ulang Tahun(HUT) ke 72,Rahmat Shah mengakui dirinya selalu disiplin,kerja keras dan tanpa pamrih.
Doa dan ucapan syukur tak berhenti diucapkannya pada Syukuran & Silaturahmi 72 tahun, digelar di Legend Internasional Hall Lantai 3 ‘Rahmat’ Internasional Wildlife Museum & Gallery Jalan S Parman, Medan, Minggu (23/10).
Turut hadir Sultan Deli (Sultan Mahmud Lamantinji Perkasa Alam), Anggota Komisi 3 DPR RI, Raden Romo Syafi’i, Marsma TNI Ir Tri Bowo Budi Santoso MM MTr (HAN), Tuan Guru Besilam, Konsul Belanda, Jerman, Timur Leste dan Jepang, Tokoh Masyarakat Kodrat Shah.
Kemudian, tokoh Agama, Prof M Hatta, Ustadz HM Sarmin Pane, KH Zulfikar Hajar, Ustadz Anhar Nasution, Prof Dr H Muzakkir MA, Ketua Ketua Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Soekirman. Ada juga dari organisasi terdiri dari FORKI Sumut, PMI Sumut, Medan Club’ dan lainnya. Sejumlah karyawan juga menyampaikan ucapan selamat dan doa kepada Rahmat Shah lewat video singkat dengan gaya berbeda.
Acara syukuran, diawali dengan memberikan santunan kepada anak panti asuhan pada pagi hari. Dilanjutkan dengan pemutaran video profil Rahmat Shah mulai organisasi yang dipimpin, sahabat dan prestasi yang telah diraih.
Di mana Rahmat Shah telah mendapatkan lebih dari 500 penghargaan nasional juga internasional.Pria kelahiran pinggiran Sungai Bah Bolon Perdagangan ini menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh gelar Lord of Rudge dari Inggris.
Kontribusinya untuk kemanusiaan juga terlihat dengan berdirinya Markas Provinsi PMI Sumatera Utara di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan. Tidak hanya manusia, Rahmat Shah juga mencurahkan perhatian bagi kelestarian satwa dan pendidikan lewat ‘Rahmat’ International Wildlife Museum & Gallery yang kini memiliki koleksi lebih dari 2.600 species. Di bawah tangan dinginnya pula atlet karate Sumatera Utara beberapa kali berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di kejuaraan internasional.
Teranyar, ayah dari Raline Shah ini mendapatkan penghargaan tertinggi Bintang Mahaputra Nararya yang disematkan langsung oleh Presiden RI Ir H Joko Widodo, Agustus 2020. Rahmat Shah dinilai telah memberikan darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.
Luncurkan Buku
Saat yang sama, Rahmat Shah juga meluncurkan buku Kebersamaan Persahabatan untuk Memberi yang Terbaik Sesuai Bidangnya Bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara RI Tercinta dan Buku Kanker Prostat Bukan Vonis Mati, Sembuh Berkat Doa dan Sedekah (Cetakan Ketiga).
Buku pertama berisi dokumentasi kedekatan dan hubungan baik Rahmat Shah dengan sejumlah kepala negara, seperti Presiden Turki, Amerika Serikat, Afganistan, Prancis dan Presiden Indonesia; Soeharto, BJ Habibi, Megawati Soekarno Putri, Soesilo Bambang Yudhoyono dan Ir H Joko Widodo. Ada juga dengan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI, Lanyala Mataliti dan banyak lagi tokoh bangsa.
Adapun buku kedua menceritakan perjuangan Rahmat Shah untuk sembuh dari keganasan kanker prostat. Di mana dirinya sudah divonis oleh dokter hanya bertahan selama satu tahun. Namun, di detik-detik terakhir, Rahmat Shah mendapat petunjuk dari para sahabat mengenai terapi pengobatan kanker di Jerman yang tidak melalui operasi. Dengan keinginan mengabdi untuk masyarakat yang kuat, akhirnya Rahmat Shah berhasil sembuh dari kanker ganas tersebut.
Pendiri Yayasan Rahmat Indonesia yang juga Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Sumut ini turut memberikan tali asih kepada atlet-atlet karate yang berhasil meraih medali pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) FORKI yang digelar di Padang, Sumatera Barat, belum lama ini.
Sementara itu, dalam tausiyahnya, Prof Dr H Muzakkir MA mengatakan bahwa kebahagiaan sejati adalah seberapa banyak orang yang merasakan kebaikan dari keuntungan dari yang kita miliki. “Rahmat Shah telah meninggalkan legasi yang bermanfaat bagi orang banyak. Puncak dari kebahagiaan sejati adalah amal saleh selama hidup,” tuturnya. (m22)