MEDAN (Waspada): Asosiasi kesehatan dan organisasi profesi bidang kesehatan yang tergabung ke dalam Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) gelar Dialog Nasional Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI yang diadakan di Jakarta, Selasa (16/1).
Kegiatan yang bertema tentang Pembangunan Kesehatan Indonesia hanya dihadiri oleh Capres nomor urut satu Anies Rasyid Baswedan secara virtual.
“Kehadiran dari para pasangan calon pada acara hari ini adalah sekali lagi untuk mempertegas komitmen dari pasangan calon terkait dengan kesehatan,” kata Koordinator KOMPAK Moh. Adib Khumaidi di sela-sela kegiatan tersebut.
Adib menyatakan berbagai permasalahan kesehatan yang menjadi salah satu faktor rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia perlu dibenahi oleh presiden dan wakil presiden terpilih.
“Beberapa poin yang harus menjadi perhatian adalah usia harapan hidup, angka kematian ibu dan bayi, permasalahan gizi dan stunting, obesitas, angka kematian akibat penyakit menular dan tidak menular yang tinggi serta akses pelayanan kesehatan yang belum merata,” ucap Adib yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)
Di tempat terpisah Ketua PDGI Cabang Medan, drg. Ranu Putra Armidin, MKM menyampaikan pada Rabu (17/1) harapan agar capres dan cawapres terpilih nanti fokus terhadap agenda revisi UU Kesehatan Nomor 17 tahun 2023.
“Kami titipkan agenda strategis perbaikan UU Kesehatan Nomor 17 tahun 2023 bagi capres dan cawapres terpilih nantinya, sebab UU tersebut dinilai cenderung mendiskreditkan eksistensi organisasi profesi kesehatan,” tutur Ranu.
KOMPAK merupakan gabungan komunitas dan asosiasi profesi kesehatan yang di dalamnya beranggotakan 19 institusi, di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan 15 asosiasi kesehatan lainnya.(cbud)












