MEDAN (Waspada.id): Musyawarah Daerah (Musda) ke-VI Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F.SPPP SPSI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), digelar di Hotel Grand Inna, Medan, Senin (8/12).
Musda VI mengangkat tema “Satu Arah, Satu Tujuan untuk Kesejahteraan Pekerja” dibuka langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) F.SPPP SPSI, Saadi Pamungkas, SE, yang ditandai dengan pemukulan gong bersama jajaran pengurus serta tamu undangan.
Acara ini turut dihadiri Ketua Umum DPP Konfederasi SPSI yang diwakili CP Nainggolan, Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Sumut Ir. Yuliani Siregar, Ketua PD F.SPPP SPSI Sumut Suriono ST, Wakil Ketua Ir. H. Rudi, Ketua Harian BKS BPS Asril Siregar, serta perwakilan PUK dan PC se Sumut.
Dalam sambutannya, Saadi Pamungkas menegaskan bahwa upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja tidak bisa dilakukan secara sepihak.
“Satu arah, satu tujuan tidak bisa berjalan jika hanya bekerja sendiri. Harus ada kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja. Kalau sendirian, tujuan itu tidak akan tercapai,” ujar Saadi.
Ia berharap melalui Musda ini, sinergi antara serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah, khususnya melalui pengawasan Dinas Ketenagakerjaan dapat semakin kuat demi kesejahteraan pekerja.
Usai memberikan sambutan, Saadi Pamungkas kepada wartawan menjelaskan bahwa esensi utama Musda adalah menjaga keseimbangan antara tuntutan kesejahteraan pekerja dan keberlangsungan perusahaan.
“Tujuan kita adalah kesejahteraan pekerja, tapi caranya harus melalui kolaborasi. Jangan sampai demi menuntut lebih besar, perusahaan justru tutup. Itu justru merugikan pekerja sendiri,” katanya.
Ia juga menaruh harapan besar kepada pimpinan PD F.SPPP SPSI Sumut yang akan terpilih agar benar-benar bekerja dan mengabdi untuk kepentingan pekerja, khususnya dalam perlindungan hukum dan pembinaan hubungan industrial yang harmonis.
Sementara itu, Ketua PD F.SPPP SPSI Sumut Suriono, ST berharap pelaksanaan Musda VI berjalan lancar hingga selesai. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan belasungkawa atas musibah yang terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
“Kami dari PD Sumatera Utara turut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita. Ini menjadi momentum kebersamaan untuk saling membantu,” ujar Suriono.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggalang dana dan berencana menyalurkan bantuan kepada para pekerja yang terdampak musibah, khususnya di wilayah Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
Terkait jalannya Musda, Suriono menegaskan bahwa seluruh mekanisme organisasi diserahkan kepada forum.
“Kita punya sekitar 140 PUK dan 10 PC. Semua kita serahkan ke forum dan mekanisme organisasi agar berjalan demokratis,” katanya.
Sebelumnya, Kadisnaker Sumut Ir. Yuliani Siregar menegaskan bahwa hak pekerja untuk berorganisasi merupakan hak konstitusional yang dijamin Undang-undang Dasar 1945.
Ia menyampaikan bahwa serikat pekerja memiliki peran strategis dalam memperjuangkan dan melindungi hak pekerja sekaligus menjaga keberlangsungan perusahaan.
“Jika hubungan antara pekerja dan pengusaha sudah harmonis, maka tidak akan ada lagi PHK sepihak. Serikat pekerja harus menjadi mitra yang sehat, kuat, demokratis, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Yuliani juga menekankan bahwa Musda VI merupakan agenda internal penting dan berharap seluruh keputusan yang dihasilkan merupakan hasil musyawarah demokratis tanpa campur tangan pihak mana pun, termasuk pemerintah.
“Kami berharap Musda ini menghasilkan keputusan terbaik untuk kemajuan organisasi dan terciptanya hubungan industrial yang harmonis dan kondusif di Sumatera Utara,” pungkasnya. (id23)
