Scroll Untuk Membaca

Medan

Pemprov Sumut Harapkan Terus Berkontribusi Dalam Dunia Pendidikan Islam

# Syukuran Milad Ponpes AR-Raudlatul Hasanah Ke-42

Pemprov Sumut Harapkan Terus Berkontribusi Dalam Dunia Pendidikan Islam
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Pj Gubernur Sumatera Utara, Dr Drs Agus Fatoni MSi yang diwakilkan Staf Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan, Infrastruktur dan Pembangunan Masyarakat, Ir Suherman MSi menghadiri Syukuran Milad Pondok Pesantren (Ponpes) AR-Raudlatul Hasanah ke-42 Tahun pada Senin (21/10).

Kegiatan yang dihadiri ribuan santri itu dilaksanakan di Lapangan Bola Kaki Ponpes Ar-Raudlatul Hasanah jalan Setia Budi Ujung Simpang Selayang Medan. Hadir juga Plt Walikota Medan diwakilkan oleh Bidang Kesra, Kakanwil Sumut, Majelis Ulama Indonesia, pejabat militer dan sipil, pengurus badan wakaf, pimpinan -pimpinan pesantren dari berbagai daerah, para guru dan santri.

“Peringatan milad ini bukan hanya sebagai momen seremonial semata tetapi juga moment bersyukur dan momen perjalanan panjang pesantren dalam memberikan kontribusi yang luar biasa dalam dunia pendidikan islam khususnya di Provinsi Sumatera Utara. Pesantren ini juga merupakan lembaga pendidikan yang menjadi kebanggaan kita bersama, selama 42 tahun pesantren ini tetap menjadi pelita ilmu ribuan santri dengan bimbingan yang teguh terhadap pendidikan akhlak dan moral yang luhur,” ungkap Suherman saat membacakan sambutan Pj Gubernur Sumut.

Ia menyebutkan pesantren ini bukan hanya mencetak generasi muda yang bukan hanya berilmu tapi juga beriman dan berakhlak mulia dan para santri juga tidak hanya dididik menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi serta pemahaman agama yang mendalam.

“Saya yakin sudah banyak yang berkiprah dan memberikan sumbangsih yang besar bagi masyarakat, bangsa dan negara. Ini bukti nyata bahwa pesantren ini mampu mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing diberbagai bidang baik kancah lokal, nasional maupun internasional. Saya juga mengapresiasi kepada pimpinan pesantren para ustad, ustazah dan para tenaga pendidik yang telah mendedikasikan diri mendidik para santri yang penuh keikhlasan ditengah tantangan zaman yang semakin komplek,” ujarnya.

Terangnya, pendidikan pesantren memiliki peranan penting membangun karakter dan kepribadian bangsa dan pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia memiliki landasan nilai- nilai agama dan moral yang kuat.

“Nilai-nilai ini adalah landasan yang kokoh dalam menghadapi tantangan zaman terutama di era globalisasi. Untuk itu kami berkomitmen akan terus berkolaborasi dalam mendukung sarana dan prasarana pendidikan di pesantren agar dapat menghasilkan lulusan yang terbaik.

Ia juga berharap pesantren sebagai pencetak generasi yang terus menjaga persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Badan Wakaf Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, drs H M Ilyas Tarigan dalam kata sambutannya mengatakan perjalanan 42 tahun bukan waktu yang singkat, beragam suka dan duka dihadapi pesantren AR-Raudlatul Hasanah.

“Alhamdulillah Allah SWT memberikan kekuatan- kekuatan baik kepada guru dan pengurus tanah wakaf begitu juga kepada para santri untuk terus berjuang sampai akhir hayat kami nantinya. Mohon doa agar pesantren ini menjadi tempat pengabdian, menimba ilmu,” ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa dahulunya pesantren AR-Raudlatul Hasanah diawali dari 4 ribu meter dengan hanya 9 orang santri. Membangggakan dari 9 orang itu tegasnya masih ada sampai saat ini mengabdikan dirinya untuk pesantren, salah satunya adalah saat ini menjadi Wakil Direktur.

‘Tepat tanggal 18 Oktober adalah milad pesantren kita. Terkenang kembali pada 42 tahun yang lalu tempat ini masih dikatakan orang, jin buang anak tapi pada saat ini sudah merupakan tempat anak-anak buang jin. 42 tahun masa yang tidak terasa meski dijalani dengan suka dan duka,” katanya.

Diterangkannya, santri pesantren AR-Raudlatul Hasanah saat ini sudah lebih dari 3800 orang. Dengan guru pengajar 260 orang.

“Semua hadir disini merupakan proses pengabdian antara menuntut ilmu dan berbagi ilmu. Mudah -mudahan anak- anak kami disini mendapatkan ilmu yang sebaik -baiknya untuk dibawa pulang dianugerahkan kepada orang tua mereka,” katanya lagi.

Dengan suara parau, drs H M Ilyas Tarigan menyebutkan bahwa pesantren ini awalnya didiran oleh 17 orang para pendiri, 13 orang diantaranya sudah meninggal dunia bahkan sejumlah guru guru pengajar juga sudah ada yang berpulang ke rahmatullah.

“Yang perlu kita cermati adalah proses bagaimana kematian itu, semoga nantinya kita meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah,” ucapnya kepada seluruh santri dan para undangan yang hadir.

Sementara itu, kegiatan Milad ke 42 Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah itu diawali khataman Al-Qur’an dan doa. Dan Launching buku sejarah pesantren AR-Raudlatul Hasanah yang berjudul Pesantren AR-Raudlatul Hasanah dari harapan dan doa keluarga hingga menjadi milik umat. Tausyiah agama oleh Ustadz M Fauzil Adhim serta ditutup dengan ramah tamah. (cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE