MEDAN (Waspada.id): Bertepatan dengan momentum 1 Rajab 1447 Hijriah, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Medan Marelan bekerja sama dengan Relawan Dunia Eco Enzyme (RDEE) melaksanakan kegiatan aksi sosial kemanusiaan dan lingkungan di Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Minggu (21/12/2025).
Kegiatan ini memadukan nilai spiritualitas dengan kepedulian terhadap lingkungan melalui agenda Sedekah Eco Enzyme, pelatihan pembuatan Eco Enzyme, serta edukasi pengelolaan lingkungan. Aksi tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak banjir sekaligus upaya membangun kesadaran ekologis berbasis masyarakat.
Kecamatan Gebang diketahui sebagai salah satu wilayah yang mengalami dampak cukup parah akibat banjir. Menyikapi kondisi tersebut, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Medan Marelan, Hj. Nunung Ismayanti, MA, yang juga merupakan pengurus aktif RDEE, turun langsung memberikan edukasi mengenai manfaat Eco Enzyme sebagai solusi pasca-banjir yang ramah lingkungan dan mudah diterapkan oleh masyarakat.
Dalam penjelasannya, Hj. Nunung menyampaikan bahwa momentum 1 Rajab menjadi waktu yang tepat untuk berbagi manfaat dan kebaikan kepada sesama. Ia menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan merupakan bagian dari nilai keagamaan yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata di tengah masyarakat.
“Di hari yang penuh keberkahan ini, bertepatan dengan 1 Rajab, kami ingin berbagi solusi yang nyata dan bermanfaat. Eco Enzyme sangat efektif bagi masyarakat terdampak banjir, mulai dari menetralkan air yang tercemar, menghilangkan bau tidak sedap setelah banjir surut, hingga dimanfaatkan sebagai antiseptik alami untuk kesehatan keluarga,” jelasnya di sela-sela kegiatan.
Selain membagikan cairan Eco Enzyme siap pakai sebagai bentuk sedekah, tim RDEE juga memberikan pelatihan langsung kepada warga Desa Air Hitam mengenai cara mengolah limbah organik rumah tangga, seperti kulit buah dan sisa sayuran, menjadi cairan Eco Enzyme yang multiguna. Warga tampak antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan karena bahan yang digunakan mudah didapat dan memiliki manfaat yang luas.
Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan mampu memproduksi Eco Enzyme secara mandiri di rumah masing-masing sebagai langkah berkelanjutan dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi limbah organik, serta sebagai bentuk mitigasi dampak bencana di masa mendatang.
Kegiatan kolaboratif antara penyuluh agama dan relawan lingkungan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat, khususnya warga Desa Air Hitam, untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah organik dan kelestarian lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam menjaga bumi.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, kegiatan Sedekah Eco Enzyme ini menjadi wujud nyata dakwah bil hal yang mengintegrasikan nilai keagamaan dengan aksi nyata pelestarian lingkungan.(id18)
