MEDAN (Waspada.id): Persatuan Istri Insinyur Indonesia (PIII) Perwakilan Sumatera Utara turut menghadiri Kongres PIII ke XII yang berlangsung di Hotel Made, Kabupaten Badung, Bali, pada 30 November hingga 1 Desember 2025.
Kegiatan nasional ini diikuti para Penasehat, Pengurus Pusat, perwakilan provinsi se-Indonesia, perwakilan khusus, hingga peninjau yang terdiri dari istri-istri insinyur, perempuan insinyur, dan janda insinyur.
Kongres yang mengangkat tema “Peran PIII untuk Memberdayakan dan Mensejahterakan Anggota Menuju Indonesia Emas 2045” ini berjalan penuh antusiasme. Hal tersebut disampaikan Ketua PIII Perwakilan Sumut, Halimah Lubis, SE, didampingi Sekretaris PIII Sumut Dr. Affila, SH, M.Hum, melalui keterangan persnya pada Selasa (2/12) kepada Waspada.
Ir. Anggraini Purnami Terpilih Jadi Ketua Umum PIII 2025–2030
Halimah menjelaskan bahwa salah satu agenda utama kongres adalah pemilihan Ketua Umum PIII periode 2025–2030. Dari proses pemilihan, ditetapkan Ir. Anggraini Purnami sebagai Ketua Umum, menggantikan posisi Plt yang selama ini diembannya.
“Beliau diberikan mandat untuk segera menyusun kepengurusan dan merumuskan program kerja sesuai amanat AD/ART, agar seluruh rekomendasi kongres dapat dijalankan dengan baik. Utamanya dalam upaya mewujudkan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan anggota menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Halimah.
Pelantikan Pengurus Daerah dan Peringatan HUT PIII ke-58
Setelah pemilihan Ketua Umum, kongres dilanjutkan dengan pelantikan pengurus perwakilan provinsi, termasuk PIII Sumatera Utara yang turut dikukuhkan. Pada malam harinya, rangkaian kegiatan ditutup dengan peringatan HUT PIII ke-58 melalui pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum terpilih.
“Saya bangga dan terharu melihat semangat para istri insinyur dalam membesarkan organisasi ini. Meski usia tak lagi muda, dedikasi mereka luar biasa,” kata Halimah.
Ia juga menyinggung peran penting para istri dalam mendampingi suami yang berprofesi sebagai insinyur-profesi yang menurutnya sangat mulia dan penuh risiko, terlebih terkait pembangunan infrastruktur yang menyangkut keselamatan masyarakat.
“Kita bangga mendampingi suami-suami yang berprofesi insinyur, sebagaimana Ibu Fatmawati mendampingi Ir. Soekarno dan Ibu Ainun Habibie mendampingi Prof. Dr.-Ing. BJ Habibie. Profesi insinyur dibutuhkan selama dunia ini masih berjalan—kecuali kalau sudah kiamat,” ungkap Halimah yang telah 22 tahun mendampingi suaminya yang juga seorang insinyur.
Kongres XII PIII ini menjadi momentum memperkuat peran perempuan pendamping insinyur dalam mendukung kontribusi profesi teknik bagi pembangunan nasional, sekaligus mempertegas komitmen organisasi menuju Indonesia Emas 2045.(id20)












