MEDAN (Waspada.id): Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, H. Ahmad Qosbi, S.Ag., MM, membuka Perkemahan Wirakarya Madrasah (PWM) Sumatera Utara Tahun 2025 yang berlangsung di Bumi Perkemahan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Kampus IV Tuntungan, Jumat (26/9)
Dalam sambutannya, Kakanwil menekankan bahwa PWM bukan sekadar kegiatan perkemahan biasa. “Kegiatan ini adalah ajang silaturahmi, pembentukan karakter, dan peningkatan kompetensi bagi seluruh anak-anak kita. Saat ini, dunia membutuhkan kalian, bukan hanya yang pandai di kelas, tetapi juga yang berakhlak mulia, punya empati, dan peduli pada sesama,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan peserta agar menjadikan PWM sebagai wadah untuk menunjukkan potensi siswa madrasah. “Melalui perkemahan ini, adik-adik sekalian akan belajar banyak hal, mulai dari kebersamaan, gotong royong, hingga kepedulian terhadap lingkungan. Tunjukkan bahwa siswa madrasah bisa bersinergi, berkolaborasi, dan menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat,” tegasnya.
Kakanwil menambahkan bahwa setiap usaha yang dilakukan peserta akan menjadi investasi berharga di masa depan. “Ingat, setiap keringat yang kalian keluarkan di perkemahan ini akan menjadi bekal untuk masa depan. Kalian adalah duta-duta madrasah yang kelak akan menjadi pemimpin, ulama, ilmuwan, dan pengusaha,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Kakanwil juga menyampaikan apresiasi kepada UINSU Medan atas kerja sama dalam penyelenggaraan PWM 2025. “Sinergi antara madrasah dan perguruan tinggi sangat penting dalam mencetak generasi unggul. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih besar bagi umat dan bangsa,” ucapnya.
Kepada peserta, ia berpesan agar memanfaatkan setiap momen dengan sungguh-sungguh. “Ikuti setiap kegiatan dengan semangat, disiplin, dan riang gembira. Jalin persahabatan, tukar pengalaman, dan jadilah pribadi yang lebih baik dari sebelumnya,” pesan Kakanwil.
PWM Sumatera Utara 2025 diikuti siswa-siswi madrasah dari 23 kabupaten/kota se-Sumatera Utara, bersama para guru pendamping, kepala madrasah, dan jajaran Kementerian Agama.(id18)
