Scroll Untuk Membaca

Medan

Sekretaris Fatwa MUI Sampaikan Poin Imbauan MUI Sumut

Sekretaris Fatwa MUI Sampaikan Poin Imbauan MUI Sumut
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Bertindak selaku Khatib, Shalat Idul Fitri, Rabu (10/4) di Masjid Agung As Sakinah Jalan Jamin Ginting Medan, Sekretaris Fatwa MUI Sumut, Al Ustad Irwansyah (foto) menyampaikan poin imbauan MUI Sumut.

Dalam khutbahnya Ust Irwansyah menjelaskan tentang keberhasilan Ramadhan salah satunya adalah diukur dengan amal ibadah pada Syawwal. Kalau ramadhan rajin ibadah seharusnya Syawwal juga demikian.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sekretaris Fatwa MUI Sampaikan Poin Imbauan MUI Sumut

IKLAN

Rajin sedekah pasca Ramadhan juga harus rajin sedekah, sebab. Ramadhan harus menjadi pesantren terbaik untuk seorang muslim yang berpuasa.

Lanjut dalam khutbahnya bahwa dalam pelaksanaan ibadah Shalat Id juga banyak yang perlu diperhatikan seperti banyaknya jemaah yang meninggalkan shalat sebelum khutbah dibacakan padahal khutbah Id adalah bagian penting juga karenanya shalat id juga disuruh agar wanita haidh menghadirinya untuk mendengarkan khutbah.

Lain lagi halnya banyak yang setelah selesai shalat justru membuka hijab/mukena sehingga mempertontonkan rambutnya yang itu bagian dari aurat. Inilah mengapa MUI Sumut menerbitkan imbauan yang juga menyinggung hal yang sama agar ibadah umat Islam tidak tercemari dengan berbagai hal yang salah.

Dalam khutbahbya Dr. Irwansyah juga sampaikan agar umat Islam juga melajutkan puasa 6 hari di bulan Syawwal karena puasa syawwal adalah ibadah yang tidak bisa terpisahkan juga dengan ibadah puasa Ramadhan. Nabi dalam satu hadis mengatakan “ Bahwa siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan pelaksanaan puasa 6 hari selama bulan Syawwal maka sama artinya dia seperti berpuasa satu tahun penuh” tentu yang dimaksud adalah nilainya.

Ustaz Irwansyah dalam khutbah Id juga menyampaikan bahwa momen Idulfitri adalah momen saling mengunjungi sesama keluarga sebagai media untuk bersilaturahim.

Karenanya berkunjunglah, apalagi ada orangtua dikampung halaman agar nuansa lebaran menjadi perekat tali persaudaraan.

Diakhir khutbah dia juga sampaikan bahwa seyogianya kepeduliaan sesama pada masa ramadan dilanjutkan pada syawwal seprti berbagi antar sesama. Kita tak bisa hidup sendirian.

Orang kata butuh kepada orang miskin dan begitu juga sebaliknya ujarnya Nabi mengatakan “kamu ditolong oleh orang orang yang lemah diantara kamu”, karena itu jangan pernah sombong.(m22)

Sekretaris Fatwa MUI Sumut, Al Ustad Irwansyah

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE