MEDAN (Waspada): Masalah Stunting masih menjadi isu menarik di semua daerah di Indonesia termasuk di Kota Medan. Sampai saat ini masih ada kasus stunting yang belum tertangani.
Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah, M.K.M mengatakan pihaknya terus fokus menangani kasus stunting, program-program penanganan stunting tahun 2024 ini sama dengan tahun lalu, sebutnya ada 15 program, 16 kegiatan serta 29 sub kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu oleh 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 30 kelurahan.
Namun dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan gebyar bersama para kader-kader kesehatan untuk percepatan penanganan stunting.
Hal penting lagi sebutnya, penanganan stunting ini tidak lepas dari peranan para ibu-ibu dan calon pengantin (catin).
“Kami berharap kepada ibu-ibu dan pengantin baru atau calon pengantin (catin), saya minta agar mengikuti program pemerintah baik imunisasi maupun memeriksakan kehamilan, dan sebelum kehamilan, dan juga tambah darah. Itulah yang kita jaga saat ini makanya standar pelayanan minimal (SPM) untuk meningkatkan kesehatan masyarakat mulai akarnya,” tegasnya pada Kamis (17/1).
Taufik Ririansyah juga mengatakan bahwa angka kasus stunting di Kota Medan saat ini sudah menunjukkan ada penurunan. Saat ini pihaknya mencatat di Kota Medan ada 251 kasus stunting.
“Sudah turun kasus stunting kita, untuk itulah agar tercapai sesuai target nasional kita terus menjalankan program-program untuk mendorong percepatan penanganan kasus stunting. Termasuk seperti kegiatan gebyar kader mendatang,”ucapnya.
Tugas kader-kader itu diantaranya ikut serta memberikan makanan sehat kepada masyarakat yang menjadi target, dan juga memberikan pelayanan di posyandu.
“Kita berharap juga jika ada masyarakat menemukan anak dengan kasus stunting bisa melaporkannya, karena lebih cepat kita temukan lebih cepat kita tangani. (Cbud)
Ilustrasi












