MEDAN (Waspada.id): Harapan warga Perumnas Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai, untuk menikmati air bersih akhirnya mulai terwujud.
Selama ini, warga hanya mengandalkan air sumur bor dari PDAM Tirta Kualo. Sayangnya, kondisi air yang berbau besi dan berwarna kecoklatan membuat masyarakat resah karena tidak layak untuk diminum.
Kondisi tersebut mendapat perhatian dari tim dosen Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab). Kamis (4/9), dipimpin oleh Dr. Ruri Prihatini Lubis, M.Si, menggelar program pengabdian masyarakat bertajuk Edukasi dan Pendampingan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna melalui Smart Filter Air Sumur Bor.
Program yang didukung pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) ini tidak hanya melakukan sosialisasi dan edukasi, tetapi juga pemasangan alat Smart Filter Air Sumur Bor di rumah-rumah warga mitra.
Hasilnya langsung terasa. Air yang sebelumnya keruh berubah jernih, tidak lagi berbau besi.
“Ini menjadi solusi ganda. Warga bisa menikmati air bersih yang layak, sekaligus berkesempatan menjadikan Smart Filter ini sebagai peluang usaha,” ujar Dr. Ruri Lubis.
Warga pun menyambut gembira kehadiran program ini. “Dulu air kami berbau dan berwarna kecoklatan. Setelah dipasang Smart Filter, sekarang sudah jernih dan bisa kami gunakan untuk minum dengan tenang. Kami sangat terbantu,” ungkap ibu Ismalaida salah seorang ibu rumah tangga penerima manfaat.
Selain memberikan solusi kesehatan, program ini juga menumbuhkan semangat kemandirian. Warga didampingi agar mampu merawat alat sekaligus memasarkan inovasi tersebut ke masyarakat lain yang menghadapi persoalan serupa.
Kegiatan ini sekaligus mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) dalam mewujudkan akses air bersih dan sanitasi layak serta kehidupan sehat dan sejahtera. Warga berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan agar krisis air bersih di Tanjungbalai benar-benar teratasi.(id23)