MEDAN (Waspada): Pasca libur natal dan tahun baru, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) tingkat Kehadirannya 100 persen. Kalaupun ada yang tidak hadir dikarenakan cuti atau ada izin.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinkes Sumut, drg Ismail Lubis pada Senin (2/2023) kepada Waspada.
“Tingkat kehadiran pegawai kita itu 100 persen. Kalaupun ada tidak hadir itu karena cuti. Pegawai kita kan ada yang non muslim dan mereka ada yang mengajukan cuti jadi tidak ada yang absen tanpa izin,” Ungkap Kadiskes Ismail.
Di tahun 2023, Ismail Lubis menyebutkan ada kegiatan prioritas daerah yang tetap dilaksnaakan yang tujuannya untuk kesehatan masyarakat Sumut salah satunya fokuskan gerakan masyarakat sehat.
“Gerakan Masyarakat sehat (germas). Dimana seluruh elemen saling berkolaborasi atau bekerjasama mewujudkan masyarakat Sumut yang sehat dan bermartabat,” ujarnya.
Begitu juga pihaknya akan fokus dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan stunting, menurunkan angka kesakitan.
“Kalau angka kesakitan itu sudah pasti turun karena angka Covid-19 sudah turun. Terhadap penyakit menular lainnya seperti demam berdarah, diare, penyakit penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, makanya kita galakkan imunisasi lengkap, bersalin di fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
Disamping itu kita ada kegiatan bakti kesehatan bermartabat.
Khusus terkait penanganan kasus Covid-19 sebutnya, warga Sumut masih harus menerapkan protokol kesehatan mengingat pandemi masih belum dicabut kendati PPKM sudah dicabut oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 tegasnya masih tetap menyediakan tempat tidur Covid-19 namun kalau dulu 10 persen dari jumlah tempat tidur di rumah sakit tertentu, kini bisa 5 persen karena kasus sudah melandai. Tapi tetaplah rumah sakit tersebut menyediakan ruang rawatan Covid-19 karena masih pandemi dan masih ada kasus.
Sementara, apakah pasien Covid-19 masih ditanggung biaya perawatannya, Ismail mengaku belum ada informasi terkait itu.
‘Kalau pasiennya apakah masih ditanggung atau tidak saya belum mendapatkan informasi soal itu. Sehingga sampai hari ini masih ditanggung belum ada diputus biayanya. Cuman kalau sudah ke endemi nanti, mungkin akan ada peraturan lebih lanjut,” tandasnya.
Pantauan dilapangan, ASN sudah bekerja sedia kalanya. Dan pelayanan kesehatan juga sudah berjalan kembali. (cbud).