MEDAN (Waspada): Secara nasional tercatat penurunan kasus stunting belum terlalu menggembirakan, sebab berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stunting nasional hanya turun 0,1% dari 21,6 menjadi 21,5%.
Hal ini menjadi perhatian termasuk provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting dan saat ini angka prevelansi stunting di Sumut sudah berada di angka 18,8% dan ditargerkan 14,92% di tahun 2024 ini.
Hal ini dibahas dalam kegiatan Konsolidasi TPPS dan Pengarusutamaan GESI Dalam Rencana Aksi Tahunan (RAT) Stunting Tahun 2024 Provinsi Sumatera Utara bersama USAID ERAT dan stakeholder terkait selama dua hari 20-21 Maret 2024 di Le Polonia Hotel Medan.
Dikatakan Provincial Governance Advisor USAID ERAT Sumut, Hawari Hasibuan, pihaknya sendiri merasa gembira dengan capaian prevalansi di Sumut yang menyentuh 18,8% atau di bawah 20%.
“Kami dari USAID Erat merasa bahagia dengan capaian ini mengingat penuh tantangan dalam melakukan ini bersama-sama kita bisa mengkoordinasikan seluruh elemen baik pemerintahan dan non pemerintahan, tokoh agama, masyarakat, media dan lainnya. Kita juga bisa saling berkoordinasi mengenai stunting ini agar seterusnya di tahun 2024 target 14,92% optimis dapat kita capai,” kata Hawari.
Sambungnya ada tiga target yang terus dilakukan pihaknya pertama bagaimana penerima manfaat dari program kegiatan yang digelar pihaknya tepat sasaran. Lalu, bagaimana lokus-lokus stunting itu bisa diintervensi.
“Kemudian bagaimana program itu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Jadi kita bisa mengkroyok bersama-sama, apalagi dalam pertemuan ini Sumut telah memiliki rencana aksi tahunan terkait dengan penurunan stunting,” ucapnya.
Sekretaris BKKBN Sumut, Yusrizal Batubara, yang mewakili Kaper BKKBN Sumut menyampaikan harapan agar tujuh bulan ke depan angka prevalansi stunting bisa diangka 14% sehingga prevelansi stunting di Sumut bisa benar-benar dikendalikan.
“Semoga hal ini bisa tercapai karena pelaksanaan ini adalah konvergensi semua pihak di pemerintahan kota dan di Pemda kita masing-masing,” bebernya.
Asisten Pemerintahan Provinsi Sumut, Basarin Tanjung menuturkan dalam menuntaskan tugas yang tidak mudah ini untuk menurunkan stunting. Namun karena fokus dan pemahaman dalam menangani masalah ini dimana tahun lalu ada di angka 21% kemudian ditargetkan nasional ada di 18% tahun ini.
“Semoga di Rencana Aksi Tahunan kali ini bisa membuat rencana-rencana aksi tahunannya yang lebih nyata lagi dan lebih bermanfaat pada masyarakat Sumut. Sehingga bisa kita tuntaskan syunting ini. Apalagi alokasi anggaran pada tahun 2024, Pemprov Sumut mengalokasikan anggaran sebesar Rp370 miliar untuk penanganan stunting,” pungkasnya seraya berkat bahwa Provinsi Sumut sendiri telah mencapai target di tahun ini hingga 18% maka diharapkan tahun 2024 bisa sampai 14%. (Cbud)