Scroll Untuk Membaca

AcehInternasionalNusantara

352 Kloter Landing

352 Kloter Landing
DIRJEN PHU Kemenag RI, Prof Hilman Latief, didampingi Kepala Daker Madinah, Zaenul Muttaqin, dan para pejabat lain memberikan keterangan pers di Kantor Urusan Haji Indonesia - Madinah, Arab Saudi. Waspada/Muhammad Ishak
Kecil Besar
14px

Laporan Haji: Muhammad Ishak

ARAB SAUDI (Waspada): Sebanyak 352 kelompok terbang (kloter) atau 133.350 jemaah haji gelombang pertama dan kedua telah tiba di Tanah Air. Sisa jemaah di Arab Saudi, akan terus dipulangkan hingga 4 Agustus mendatang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

352 Kloter Landing

IKLAN

“Kami akan terus proses kepulangan jemaah haji dari Arab Saudi. Alhamdulillah sudah lebih dari 65 persen jemaah kita sudah kembali ke Tanah Air berkumpul bersama keluarganya,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Ri, Prof Dr. Hilman Latief, Minggu (23/7).

Di menyebutkan, jemaah gelombang pertama telah selesai seluruhnya dipulangkan melalui Bandara King Abduk Aziz Jeddah. Sedangkan jemaah gelombang kedua masih terus dilakukan pemulangan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Jeddah. Bahkan sisa jemaah gelombang kedua seluruhnya telah terkonsentrasi di Madinah.

“Sisa jemaah haji di Tanah Suci terus berkurang, bukan hanya jemaah Indonesia, tapi jemaah negara lain juga dipulangkan secara bertahap pasca selesainya puncak haji,” ujar Hilman, sembari meminta, sisa jemaah di Tanah Suci terus menjaga kesehatan menunggu jadwal kepulangan ke Indonesia.

Jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Air, lanjut Hilman, pihaknya berharap juga menjaga kesehatan dan hindari aktivitas yang berlebihan. “Setiba di Tanah Air silakan istirahat yang cukup dulu di rumah. Hindari aktivitas yang berlebihan,” pintanya.

Menurutnya, perjalanan dari Tanah Suci ke Tanah Air lumayan memakan waktu lama berkisar antara 2-3 hari, apalagi jemaah yang di daerah pedalaman tentu perjalanan yang melelahkan, sehingga butuh istirahat yang cukup,” tutur Hilman.

Jemaah haji yang ditanazul akibat sakit, lanjut Hilman, pihaknya berharap keluarga bersabar, karena seluruh jemaah akan dipulangkan dari Arab Saudi ke Indonesia. “Ada ada jemaah yang sakit di RSAS atau KKHI. Jika kloternya sudah kembali ke Tanah Air, maka kita akan tanazulkan ke kloter lain dari embarkasi yang sama,” urainya.

Disinggung jemaah haji yang hilang, Hilman menjelaskan, proses pencarian masih terus dilakukan. “Alhamdulillah dari sekian puluh jemaah yang hilang di Tanah Suci, hanya tersisa satu orang yaitu jemaah dari Palembang yang sampai saat ini belum ditemukan,” ujarnya.

Hilman meminta masyarakat Indonesia untuk mendoakan agar jemaah haji asal Palembang, Sumatera Selatan, tersebut bisa ditemukan. “Mohon doanya dari masyarakat Indonesia agar segera bisa ditemukan agar memberikan ketenangan dan kepastian buat keluarga jemaah tersebut,” timpanya.

Seperti diberitakan, tiga jemaah haji Indonesia hilang saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Ketiganya yakni, Idun Rohim Zen, 87, dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20), Suharja Wardi Ardi, 69, dari Embarkasi Kertajati Kloter 10, dan Niron Sunar Suna, 77, dari Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65).

Dua di antaranya telah ditemukan meninggal dunia yakni, Niron Sunar Suna, 77, ditemukan meninggal dunia di Rumah Sakit An Nur. Kemudian, Suharja Wardi Ardi,69, juga ditemukan sudah meninggal dunia Rumah Sakit (RS) Mu’aisyim, Mina, Makkah.

“Tim gabungan PPIH akan terus melakukan pencarian satu jemaah yang hilang yakni Bapak Idun Rohim Zen, yang usianya 87 tahun. Beliau jemaah yang tergabung dalam kloter 20 Embarkasi Palembang. Muda-mudahan segera ditemukan sebelum operasional misi haji selesai,” pungkas Prof Hilman Latief. (b11).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE