Laporan Haji: Muhammad Ishak
SEJUMLAH masjid kecil berdiri kokoh di sekitar Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Pertanyaannya, kenapa harus ada masjid disekitar masjid? Ternyata masjid-masjid itu adalah lokasi rumahnya para sahabat Nabi Muhammad SAW yang dipugarkan Kerajaan Arab Saudi, dalam bentuk masjid.
Salah satu masjid bersejarah yang menjadi ikon umat Islam dan menjadi destinasi wisata religi di Madinah adalah Masjid Abu Bakar As Siddiq. Lokasi masjid sahabat tertua Nabi Muhammad SAW ini pernah menjadi tempat Rasulullah SAW salat Idul Fitri.
Belakangan, masjid ini selalu ramai dikunjungi umat muslim dari berbagai negara, baik saat musim haji atau di luar musim haji. Menjadi catatan, seluruh masjid-masjid di sekitar Masjid Nabawi itu tidak memiliki tempat wudhu. Seperti mengisyaratkan bahawa di masjid kecil itun hanya untuk diziarahi dan pengingat sejarah, apalagi letaknya berjarak 50-70 meter dari gerbang kiri Masjid Nabawi.
Penulis yang tergabung dalam Tim Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi Daker Madinah, berkesempatan berziarah ke masjid yang terletak tidak jauh dari Masjid Nabawi itu. Meskipun pintu masjid tersebut tidak lagi dibuka untuk umum, namun penulis bisa mengamati dan mengabadikan sisi dari Masjid Abu Bakar As Siddiq itu.
“Masjid para sahabat ini hanya pengingat sejarah, bahwa disinilah dulu terletak rumah para sahabat baginda Nabi Muhammad SAW. Pihak Kerajaan Arab Saudi, melakukan pemugaran dan memelihara sejarah dalam bentuk masjid,” ujar H Muhajir Usma Asyi, Mukimin Asal Aceh Timur di Madinah.
Beberala informasi penting lainnya diperoleh, dimana di lokasi ini Rasulullah SAW dan para keluarganya pernah melaksanakan salat Idul Fitri. Dulu sebelum dibangun masjid, tempat tersebut merupakan rumah sahabat Abu Bakar As-Shiddiq atau khalifah pertama pasca Rasulullah wafat.
Pasca hijrah ke Madinah, Abu Bakar As Siddiq menempati rumah tersebut. Setelah menjadi khalifah pasca wafatnya Rasulullah, Abu Bakar juga masih terus menempati rumahnya hingga beliau meninggal dunia dan kekhalifahan beralih ke Umar Bin Khatab.
Lokasi masjid sahabat terdekat Rasulullah SAW ini berada di jalan Manakhah, Kota Madinah, persis sebelah barat Masjid Al-Ghamamah. Para jemaah yang hendak ke Masjid Nabawi atau pulang salat dari Masjid Babawi sangat menziarahinya, karena hanya berjarak 70 meter dan nampak terang dari kejauhan.
Maskipun menggunakan nama Abu Bakar As Siddiq, masjid tersebut bukan dibangun pada masa sahabat tertua Nabi Muhammad SAW, melainkan dibangun pada masa pemerintahan Umar Ibn Abdul Azis.
Kemudian Tahun 1254 hijriyah dilakukan renovasi oleh Sultan Othoman II dengan menutup dinding bagian timur menggunakan batu hitam. Tidak hanya itu, perbaikan juga mencakup kubah dan mercusuar yang kini terlihat berwarna putih.
Bagian luarnya dicat dengan dua warna gabungan, yaitu hitam dan putih. Sepintas, warna masjid ini persis seperti Masjid Al-Ghamamah, ditambah dengan pelataran masjid yang cukup luas, sehingga jemaah bisa duduk sambil beristirahat.
Terkait ditutupnya pintu masuk ke dalam masjid itu, kabar yang diperoleh adalah akibat adanya proyek perluasan Masjid Nabawi. Namun masjid ini tetap menjadi landmark keagamaan umat Islam yang setiap hari ramai dikunjungi.
Di bagian barat Masjid Abu Bakar As-Shiddiq, juga terdapat tempat-tempat duduk yang dibuat dengan semen dengan tinggi sekitar 30 centimeter. Saat istirahat setelah peziarah melihat masjid bersejarah ini biasanya mereka duduk-duduk santai sambil menikmati arsitektur keindahan Masjid Abu Bakar ini.
Bagi pembaca yang memiliki kesempatan ke Tanah Suci tentu dapat meluangkan waktu untuk berziarah ke Masjid Abu Bakar. Ingat, tujuan ziarah semata-mata untuk merenungi bagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dahulu berdakwah untuk Islam. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya.