JAKARTA (Waspada): Menyikapi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, manajemen PT Pertamina Internasional Eksplorasi Produksi (PIEP) dan PT Pertamina Irak Eksplorasi Produksi (PIREP) berkomitmen memberikan dukungan moral kepada keluarga Perwira PIREP yang saat ini berada di Irak.
Direktur Utama PIEP, Jaffee A. Suardi dalam keterangan tertulis yang diterima Waspada, Kamis (10/10), mengatakan pihaknya sangat memahami tantangan dan risiko pekerjaan Perwira saat ditempatkan di wilayah, seperti Irak. Dengan kondisi geopolitik yang belum stabil tentu menimbulkan kekhawatiran bagi Perwira di lapangan maupun keluarganya.
“PIEP dan PIREP memprioritaskan keselamatan Perwira dan memastikan bahwa semua tindakan mitigasi yang diperlukan dikelola secara efektif. Dalam kondisi saat ini, kami berkomitmen untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk membantu Perwira dan keluarganya,” ungkapnya.
Direktur Utama PIEP bersama Country Manager PIREP, VP Business Suport serta Manager Relations PIEP juga menyampaikan apresiasi kepada istri dan anak Perwira, bahwa loyalitas dan dedikasi Perwira PIREP mencerminkan komitmen PIEP untuk berkontribusi pada ketahanan energi nasional.
Dalam kesempatan tersebut, pihak keluarga menyampaikan terima kasih atas support perusahaan yang selalu memastikan semua pihak bersama-sama saling membantu saat menghadapi masa sulit ini.
Selain memonitor perkembangan geopolitik, PIEP dan PIREP juga fokus pada komunikasi internal, baik di lingkungan Pertamina maupun keluarga Perwira serta memastikan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan kunci, seperti para partner international, pemerintah Irak dan pemerintah Indonesia dengan memprioritaskan keselamatan pekerja.
Country Manager PIREP menyampaikan, pihaknya berkomunikasi intensif dengan lapangan West Qurna 1 yang berlokasi dekat kota Basra, Irak, untuk mengantisipasi segala kemungkinan, sekaligus melakukan komunikasi intensif dengan para Perwira PIREP yang bertugas di lapangan.
“Kami bersama Business Support Team (BST) mempersiapkan rencana evakuasi para pekerja PIEP yang berada di lapangan West Qurna 1, Irak ke negara terdekat yang lebih aman, yaitu Kuwait,” katanya.
Saat ini, seluruh lapangan di wilayah Zona Operasi PIEP, baik di Irak, Aljazair, dan Malaysia tetap beroperasi dan dalam keadaan aman. Namun demikian, meningkatnya suhu politik di Timur Tengah dan global, menjadi fokus perusahaan.
PIEP akan terus memantau perkembangan terkini sebagai landasan dalam membuat strategi menghadapi tantangan tersebut. Hal yang dilakukan, antara lain adalah, country risk assessment untuk keberlangsungan bisnis perusahaan sekaligus berkoordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait, serta pemerintah Irak, Algeria, Malaysia dan negara lainnya.
PIEP didirikan berdasarkan kebutuhan untuk mengelola aset-aset internasional, dengan fokus utama mengelola aset luar negeri yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). PIEP yang didirikan 18 November 2013 bergerak melakukan inovasi dalam mengakuisisi dan mengelola lapangan migas overseas, serta mencari sumber-sumber migas di berbagai negara dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan migas domestik serta mendukung ketahanan energi nasional.
Hingga saat ini, Pertamina telah memiliki aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 11 negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Perancis, Italia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, dan Venezuela.(a10)