Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Kedekatan PDIP- Golkar Buka Peluang Pasangkan Ganjar – Airlangga Atau Puan – Airlangga

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo menilai fenomena politik makin menarik usai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden, (capres). Sejumlah elite politik, pun mulai rajin menggelar pertemuan.

Terakhir adalah Pelaksana Tugas, (Plt), Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, (PPP), Mardiono membuka peluang untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi capres dan hendak membuka komunikasi dengan Koalisi Indonesia Bersatu, (KIB).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kedekatan PDIP- Golkar Buka Peluang Pasangkan Ganjar - Airlangga Atau Puan - Airlangga

IKLAN

Di sisi lain, Ganjar juga masuk pada kantong-kantong basis pemilih Islam di beberapa daerah.

“Yang menarik posisi Mas Ganjar. Dalam diamnya justru mendapat dukungan dari banyak komunitas basis pemilih Islam dan PPP. Kalau kita kontraskan Anies, dia menyambangi sendiri komunitas Islam,” tegas Ari, dalam relis yang diterima di Jakarta Senin (10/10/2022).

Meski posisi Ganjar menguat di kalangan KIB, Ganjar masih tergantung dengan keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Makanya posisi Mas Ganjar menguat ke KIB itu juga nanti berpulang ke Mas Ganjar. Apakah tetap kader PDIP atau keluar dari PDIP? Sejauh ini saya merasa Mas Ganjar sangat loyal dengan PDIP,” tambahnya.

Ari juga mengungkapkan adanya peluang pemasangan Ganjar dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, meski dinamikanya masih terus berjalan.

“Kemungkinan itu tetap terbuka. Pak Airlangga berpeluang untuk berpasangan dengan Mas Ganjar. Tapi dinamikanya masih sangat cair. Tergantung bagaimana Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar?” ungkapnya.

Ari menilai ada besar kemungkinan PDIP berkerja sama dengan KIB dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dibandingkan dengan poros Gerindra- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau Nasdem. Hal itu disebabkan Gerindra sudah mencalonkan Prabowo, sedangkan Nasdem sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres. Sehingga kemungkinan besar akan muncul tiga koalisi atau poros dalam Pilpres 2024.

“Kecenderungannya PDIP lebih punya chemistry sama KIB dibanding dengan Gerindra. Sementara PDIP juga mau capres bukan cawapres,” pungkasnya.

                          Penjajakan

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, (IPO), Dedi Kurnia Syah menyebut pertemuan Puan dan Airlangga kental nuansa koalisi atau penjajakan, terlebih keduanya bertemu tanpa didampingi Ketum lain di KIB.

“Pertemuan ini untuk pengusungan, maka potensi bergabung Golkar cukup terbuka, karena KIB berada dalam posisi sulit. Mereka tidak ada tokoh yang berpengaruh, sekaligus tidak ada tokoh simbol kebersamaan,” tambahnya.

Meski berada dalam satu koalisi, Dedi melihat setiap Ketum telah menjalankan aksi mereka sendiri. Misalnya saja, Ketum PAN Zulkifli Hasan bertemu petinggi Partai Demokrat. Lalu Plt. Ketum PPP Mardiono yang menyatakan dukungan sejumlah kadernya untuk Ganjar Pranowo.

Sementara itu Ketum Airlangga melakukan pertemuan dengan Ketum Gerindra Prabowo dan terbaru, bertemu dengan Puan Maharani.

“Ini penanda KIB punya potensi pecah untuk Pilpres,” sebut Dedi.

Namun bicara dua nama kader PDIP, yaitu Puan dan Ganjar, keduanya disebut Dedi memiliki elektabilitas dan basis pendukung yang sama.

“Terkonfirmasi pendukung PDIP lebih loyal. Ganjar dan Puan sebetulnya elektabilitas sama, sumber mereka dari kader PDIP, bukan dari tempat lain,” jelas Dedi.  (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE