JAKARTA (Waspada): Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan walau partai politik (parpol) lain sibuk bermanuver soal calon presiden (capres), PDIP tetap tak tergoda gerakan bebas, karena setiap hari PDIP menyiapkan diri dalam konsolidasi .
Apa lagi skala prioritas PDIP seperti arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ialah menggelar konsolidasi dan bergerak ke bawah bersama aparatur pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin guna membantu rakyat.
“Melakukan konsolidasi dalam kehidupan partai dan PDIP bergerak ke bawah membantu rakyat agar berbagai dampak akibat pandemi, oleh campur tangan PDIP bersama pemerintah Pak Jokowi dengan Maruf Amin, dapat segera diselesaikan,” kata Hasto saat memberikan sambutan di acara pembukaan pendidikan kader perempuan tingkat nasional 2022 di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2022).
Hasto menjelaskan, satu di antara konsolidasi internal yang dilakukan adalah dengan menggelar pendidikan kader perempuan tingkat nasional 2022. Nantinya, kata peraih gelar doktoral di Universitas Pertahanan (Unhan) RI ini, kader perempuan PDIP bisa memahami cara berorganisasi yang mengedepankan kepentingan rakyat setelah digelarnya kegiatan pendidikan kader.
“Sikap manuver kita adalah manuver kerakyatan, manuver yang bergerak ke bawah,” lanjut pria kelahiran Yogyakarta itu.
Hasto menegaskan kembali bahwa urusan pemilihan presiden (Pilpres) sepenuhnya diserahkan kepada Megawati Soekarnoputri.
“Mandatnya ada dan terbukti 2014, 2019 melahirkan kepemimpinan Pak Jokowi yang mampu membawa kemajuan bagi indonesia raya,” tukas Hasto.
Sementara Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat saat mengisi materi di acara Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional, mengatakan pendidikan kader perempuan sebagai proses menuju partai pelopor yang menjadikan kader sebagai salah satu elemen partai. Tidak hanya kaum lelaki tapi juga kaum perempuan, yang memiliki kemampuan secara merata dan berkualitas.
“Porsi pendidikan kader perempuan diberikan kelas khusus oleh PDIP agar partai siap tidak hanya kader lelaki, namun juga kader perempuan, berani dan sanggup memenangkan Pemilu Legislatif, Pilpres, Pilkada 2024. Mewujudkan PDIP untuk 3 kali menang pemilu secara berturut-turut karena kesiapan dan skill para kader baik perempuan maupun laki-laki memiliki kemampuan secara merata dan lebih berkualitas,” ucap Djarot.
Ditambahkannya, pendidikan kader perempuan ini, penting untuk belajar tentang aplikasi ldeologi Pancasila 1 Juni 1945, kepemimpinan, komunikasi publik, perumusan program dan kebijakan yang berpihak pada keseteraan gender. Maupun berbagai tantangan perempuan di masa mendatang.
PDIP, kata Djarot, ikut memperjuangkan kesetaraan gender dalam politik. Yakni dengan mendorong dan menguatkan partisipasi, keterlibatan, dan pendidikan politik kaum perempuan secara lebih luas dalam kegiatan kepartaian. Lalu penggemblengan dan penguatan jiwa, karakter, dan spirit politik kebangsaan, sesuai dengan cita-cita bapak bangsa Bung Karno.
PDIP menginginkan konsolidasi dan peningkatan jumlah kader perempuan yang siap ditugaskan di Tiga Pilar Partai. Dan berharap kader perempuan mampu mendorong percepatan terwujudnya PDIP sebagai partai pelopor, tandas Djarot.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badiklat Pusat PDIP Daryatmo Mardiyanto menjelaskan terdapat 101 orang peserta dari 34 provinsi yang akan mengikuti pendidikan selama tiga hari.
Daryatmo menjelaskan tantangan partai dan kader perempuan partai ke depan dalam menyelenggarakan kaderisasi. Menurutnya, dituntut mampu berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan.
“Pendidikan dan pelatihan diharapkan mampu melahirkan para kader perempuan yang militan, berintegritas, berdedikasi dalam membesarkan partai sekaligus mentransformasi Ideologi Pancasila Bung Karno di era digital dengan tetap Mengarah pada tujuan untuk menuju terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur,” ucap Daryatmo.
Dilanjutkannya, pendidikan dan kaderisasi partai harus dipahami sebagai rangkaian yang tidak terpisahkan dalam kerja kerja Partai untuk memenangkan Pemilu 2024.
“Dengan posisi partai seperti saat ini, tidak lantas membuat kita berpuas diri. Justru sekarang inilah kesempatan partai untuk terus memperkuat konsolidasi melalui pendidikan dan pelatihan secara massif sehingga lahir kader-kader Perempuan PDI Perjuangan yang mampu menjawab tantangan bangsa kedepan atas nama kemampuan mengimplementasikan ideologi Pancasila,” kata Daryatmo. (irw)