LUBUKPAKAM (Waspada): PSDS Deliserdang berbagi poin dengan tamunya Semen Padang FC setelah bermain imbang 1-1 pada laga Liga 2 Indonesia Grup Bawat di Stadion H Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Jumat (30/9).
PSDS lebih unggul 1-0 di menit 71 lewat gol tandukan Purnomo memanfaatkan umpan dari kiri pertahanan Semen Padang. Hingga 90 menit waktu normal, PSDS masih mampu mempertahankan keunggulan.
Namun hal yang mengejutkan terjadi saat wasit pembantu mengangkat pertambahan waktu 11 menit. Kebijakan wasit ini pun memicu keriuhan ribuan penonton yang memadati Stadion H Baharoeddin Siregar.
Kekhawatiran para pendukung Traktor Kuning ini pun terjadi di menit 92. Wasit seketika menunjuk titik putih, menilai bagian tangan pemain bawah PSDS menyentuh bola.
Kesempatan ini dengan baik dimanfaatkan Escobar menyarangkan bola di bagian kiri gawang PSDS yang dikawal Fuad. Dia baru masuk menggantikan M Irfan akibat cedera di penghujung waktu pertandingan.
Gol penyeimbang ini pun memicu emosi anak-anak asuh Susanto yang dilayani anak-anak Kabau Sira Semen Padang, sehingga sedikit terjadi kericuhan. Hal ini membuat wasit mengacungkan kartu merah kepada penjaga gawang Semen Padang dan tak lama wasit meniup pluit mengakhiri pertandingan dengan skor akhir 1-1.
Pelatih Kepala PSDS, Susanto, saat konferensi pers terlihat kecewa dengan kepemimpinan wasit. “Kita sama-sama tahulah bagaiman kepemimpinan wasit dan para perangkat pertandingan yang sangat tidak wajar memberikan penambahan waktu 11 menit,” ujar Susanto.
“Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Deliserdang, terlebih kepada pecinta PSDS, kiranya ke depan kami akan memberikan hasil yang lebih baik lagi,” kata Susanto.
Pelatih Kepala Semen Padang, Delfiadi, mengatakan permainan kedua tim sama bagusnya. Namun dia menilai wasit sejak awal kurang tegas memimpin, sehingga beberapa permain dalam pertandingan mengalami emosional. (chp)