MEDAN (Waspada): Kota Medan berada di jalur aman mempertahankan gelar juara umum Porprovsu XI/2022 setelah unggul jauh dari kontingen lain dalam perolehan medali.
Berdasarkan hasil tim pengolahan data KONI Medan hingga Kamis (3/11) sore, kontingen juara bertahan ini telah mengoleksi 66 medali emas, 40 perak, 25 perunggu.
Melihat selisih medali emas dengan peringkat kedua yang cukup jauh, di atas kertas posisi Medan relatif aman untuk tetap kampiun Porprovsu 2022. Apalagi pada Jumat (4/11), Medan berpotensi menambah lagi medali emas hingga dua digit.
Pada Porprovsu 2019, Medan meraih juara umum dengan raihan 67 medali emas.
Medali emas Medan kemarin mengalir dari pencak silat dan muaythai yang masing masing menyumbang 4 dan 3 emas.
Biliar, karate, angkat berat, dan taekwondo terus mengucurkan medali emas.
Biliar sudah mengoleksi 12 emas. Sedangkan taekwondo total menjadi 10 medali emas setelah di hari terakhir menambah 5 emas lagi dari nomor pomsae.
Jumat sebagai hari terakhir persaingan memperebutkan medali, Medan masih punya cabor lumbung emas yakni tinju. Sepakbola memainkan partai final melawan Tanjungbalai dan bola voli putri bertemu Deliserdang di partai akhir. Pada Porprovsu 2019, tim sepakbola Medan menyumbang medali perak dan bola voli putri juara.
Ketua Umum KONI Medan, Drs Eddy H Sibarani MSi, sangat puas dengan progres pencapaian medali pada Kamis dan akan bertambah lagi di hari terakhir, Jumat.
“20 lebih medali emas kita dapat hari ini, sehingga sudah tembus 60-an. Sepertinya pada Jumat tambahan medali emas masih bisa bertambah dua digit lagi untuk mendongkrak jumlah medali emas,” ucap Eddy Sibarani.
Dominasi Muaythai
Dari cabor muaythai yang berakhir Kamis (3/11) di Gedung Serba Guna Pemprovsu. Medan mendominasi dengan meraih 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu Medan unggul tipis atas Simalungun yang berada di posisi kedua dengan 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Peringkat ketiga ditempati Toba dengan 2 emas. Gunungsitoli berada di peringkat empat dengan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Langkat posisi kelima dengan 1 emas dan 1 perak. Tebingtinggi di posisi keenam dengan 1 emas dan 1 perunggu.
Keberhasilan ini disyukuri Ketua MI Kota Medan, Bakhtiar Efendi Sirait SSos. Dia mengakui persaingan di cabang muaythai memang sudah merata.
“Persaingan cabang muaythai sudah merata. Karena itu, kita bersyukur bisa menjadi terbaik. Pesan saya, atlet Medan tetap latihan rutin sehingga bisa meningkatkan kemampuan,” pesannya.
Pertandingan cabang muaythai ini ditutup Ketua Umum KONI Sumut diwakili Rudi Rinaldi. Dalam sambutannya, Rudi meminta agar atlet tetap latihan dan meningkatkan kemampuan. Pasalnya yang juara belum tentu masuk Pelatda PON 2024.
“Yang juara belum tentu masuk Pelatda PON. KONI Sumut akan menggelar tes fisik. Jadi, atlet harus tetap meningkatkan kemampuan melalui latihan rutin,” pesan Rudi Rinaldi.
Ketua Umum Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Sumut, Drs Anthony Rajagukguk juga berpesan agar atlet tetap disiplin latihan. “Yang juara jangan cepat puas. Kalian juara tingkat Sumut, belum tentu bisa berprestasi di tingkat nasional. Untuk itu, jangan pernah lelah berlatih,” pesan Anthony. (m23)