H Nasir Djamil saat menghadiri pembukaan turnamen sepakbola HUT Ke-33 Persimura, Beureunuen, Kabupaten Pidie, Senin (3/10) sore. Waspada/Muhammad Riza
SIGLI (Waspada): Anggota Komisi III DPR-RI asal Aceh merespon tragedi di Satadion Kanjuruhan dengan menyebut pertandingan sepakbola hedaknya menjadi hiburan, bukan horor.
“Olahraga ini menyenangkan dan menyehatkan. Tetapi di Stadion Kanjuruhan, olahraga itu berubah menjadi tragedi berdarah, lebih dari 100 supporter sepakbola dalam laga Arema Malang vs Persebaya meninggal dunia dan luka-luka,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pada acara pembukaan turnamen sepakbola dalam rangka HUT Ke-33 Persimura, Beureunuen, Kabupaten Pidie, Senin (3/10) sore.
H Nasir Djamil berharap insiden tragis yang terjadi dalam dunia sepakbola Indonesia itu tidak kembali terulang di berbagai belahan dunia, termasuk di Aceh, khususnya di Kabupaten Pidie.
“Kami juga berharap pertandingan sepakbola yang digelar dalam perayaan HUT Ke-33 Persimura Beureunuen dapat berlangsung secara fair play. Tidak ada yang patah kaki, patah tangan dan bocor kepala,” katanya.
Dalam kesempatan itu, H Nasir Djamil juga mendorong Pemkab Pidie menggelar turnamen sepakbola Pj Bupati Pidie Cup yang menurutnya sudah lama dinanti-nantikan oleh masyarakat daerah berjuluk Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat Meugoe ini.
Ketua Panpel Turnamen, Muzakir, mengingatkan kepada seluruh pemain, ofisial tim dan seluruh suporter klub untuk tidak terprovokasi dan saling menjaga silaturahim dan menjunjung tinggi suportivitas.
Muzakir mengatakan, tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, membuat dunia pilu. Bahkan Presiden FIFA, Gianni Infantino ikut merespon peristiwa yang menurut Muzakir sangat menyedihkan dan memalukan.
“Kita sudah lelah dengan keributan dan kita turut berbelasungkawa. Semoga insiden di Stadion Kanjuruhan Malang tidak terulang lagi di Indonesia, khususnya di Aceh” pungkasnya. (b06)