Turnamen Futsal Takengon Timur Diduga Sarat Kecurangan

  • Bagikan
Turnamen Futsal Takengon Timur Diduga Sarat Kecurangan

Turnamen futsal Takengon Timur diduga sarat kecurangan. Waspada/ist.

TAKENGON (Waspada): Pertandingan futsal yang diselenggarakan Pemuda Takengon Timur, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, diduga sarat atas kepentingan dan kecurangan.

Pasalnya, panitia yang merupakan para pemuda dari Takengon Timur itu telah melakukan beberapa kecurangan, hingga merugikan beberapa klub peserta.

Hal ini disampaikan Manajer Tim Asir – Asir Pesangen FC, Firmanda Jojo, kepada media ini, Rabu (1/11).

Ia mengatakan ada beberapa temuan yang disinyalir olehnya sebagai kecurangan yang dilakukan panitia pelaksana turnamen tersebut.

“Kalau masih dilanjutkan kecurangan ini, lebih baik jangan mengadakan turnamen,” katanya.

Menurut dia, kecurangan yang dilalukan oleh pihak panitia diantaranya adalah beberapa line up atau komposisi pemain salah satu klub yang merupakan tuan rumah.

“Komposisi pemain yang berjumlah 12 slot, sebelum 16 besar pertandingan sudah hampir terisi penuh. Namun, pada pertandingan sebelumnya yang dilaksanakan Senin (30/10/2023) lalu, para pemain merupakan wajah baru, bukan pemain asli yang didaftar di awal,” tegasnya kesal.

Dikatakan, hampir keseluruhan komposisi pemain merupakan para wajah baru yang ditarik atau disewa dari luar kota. Seharusnya, kata dia, para pemain yang sudah terdaftar sebelumnya yang paling berhak mendapatkan line up untuk bertanding.

“Kami merasa sangat dirugikan, bukan hanya kepada kami klub Pesangen, tetapi akan berlajut kepada klub lainnya yang akan bertanding pada tahap selanjutnya,” tandasnya.

Manajer Tim Pesangen FC ini juga mengatakan pihaknya meminta konfirmasi kepada panitia penyelenggara terkait hal tersebut.

“Namun kami seolah – olah tidak digubris bahkan cenderung diabaikan, seharusnya turnamen olahraga itu kan harus sportif ya, tapi ini nampak sekali tidak profesional,” ujar Firmanda Jojo.

Bahkan, lanjut dia, kecurangan lainnya pada pertandingan ini terkait perubahn data dan foto awal pertandingan.

“Termasuk kecurangan perubahan data dan foto awal pertandingan yang biasanya dibagikan di grup whatsaap manajer tim, saat diminta ke panitia mereka tidak bisa menyediakan foto tersebut. Foto yang dibagikan ke grub manajer telah dihapus khususnya foto tim yang dibiayai tuan rumah PT Kucak FC,” lanjut Jojo.

Lebih lanjut dia menyatakan, ada salah satu panitia yang mangakui kecurangan ini kepada pihaknya setelah pertandingan usai dilaksanakan.

“Pengakuan salah satu panitia mengukui bahwa telah terjadi kecurangan, bahkan reje kampung mereka sudah meminta melakukan mediasi, dari bahasanya dia ingin minta maaf,” jelasnya.

“Kita sangat menjunjung sportivitas, agar kejadian seperti ini tidak berulang dan terjadi di kemudian hari, dimanapun penyelenggaraan olahraga dilasanakan. Hari ini kami yang dikorbankan, ke depannya berapa banyak klub yang juga akan dikorbankan jika hal ini tidak dibenahi.” tegasnya.

Saat Waspada mengonfirmasi juru bicara panitia turnamen melalui pesan Whatsapp mengatakan tidak benar panitia melakukan kucurangan dan tidak ada istilah tim tuan rumah.
“Kebetulan pemain dari pt kucak yang berjumlah 2 orang berasal dari desa Guci Bom,” katanya

Dikatakannya lagi jika mengenai line up pihaknya mengacu kepada peraturan yang tertulis di peraturan acara tersebut.

“Tidak ada klub yang dirugikan, buktinya klub selanjutnya juga tidak ada komplain,” demikian kata Ilham juru bicara panitia. (cno)

  • Bagikan