Pendidikan

3.274 Sekolah Terdampak Longsor Sumatra, Kemendikdasmen Dirikan 2.873 Unit Kelas Darurat

3.274 Sekolah Terdampak Longsor Sumatra, Kemendikdasmen Dirikan 2.873 Unit Kelas Darurat
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menegaskan komitmen Kemendikdasmen memberi layanan pendidikan terbaik di tengah darurat bencana Sumatra.
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menyebabkan 3.274 satuan pendidikan terdampak, 6.431 ruang kelas rusak, serta merenggut nyawa 15 guru dan 52 siswa.

Bencana tersebut berdampak luas terhadap keberlangsungan layanan pendidikan dan keselamatan warga sekolah di tiga provinsi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Berdasarkan data sementara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) per Minggu, 14 Desember 2025 pukul 17.00 WIB, sedikitnya 276.249 siswa serta 25.936 guru dan tenaga kependidikan terdampak langsung.

Selain itu, 403.534 siswa yang tergabung dalam 19.427 rombongan belajar mengalami gangguan pembelajaran akibat rusaknya sarana dan prasarana sekolah, terputusnya akses menuju sekolah, serta kondisi warga sekolah yang harus mengungsi.
Sejumlah satuan pendidikan juga sementara difungsikan sebagai lokasi pengungsian dan posko penanganan darurat, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung secara normal.

Kerusakan tidak hanya terjadi pada ruang kelas, tetapi juga mencakup bangunan pendukung dan fasilitas sanitasi sekolah. Seluruh data kerusakan hingga kini masih dalam proses verifikasi bersama dinas pendidikan daerah, mengingat keterbatasan akses dan jaringan di beberapa wilayah terdampak.

Menanggapi kondisi tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan layanan pendidikan tetap berjalan di tengah situasi darurat. Ia menekankan bahwa keselamatan warga sekolah menjadi prioritas utama, namun hak anak untuk memperoleh pendidikan harus tetap terpenuhi.

“Dalam kondisi bencana, keselamatan warga sekolah adalah yang utama. Namun, hak anak untuk tetap belajar tidak boleh terhenti. Negara hadir untuk memastikan pendidikan darurat dapat berjalan, sekaligus memberikan dukungan kepada para guru yang terus mengabdi di wilayah terdampak,” ujar Abdul Mu’ti.

Sebagai langkah respons cepat, Kemendikdasmen memprioritaskan penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat. Berdasarkan hasil pendataan kebutuhan di lapangan, pemerintah telah menyiapkan dan menyalurkan bantuan pendidikan darurat berupa 2.873 unit ruang kelas darurat untuk mendukung pembelajaran sementara, 141.335 paket perlengkapan belajar siswa yang meliputi buku, alat tulis, tas, seragam, dan sepatu, serta 16.239 paket perlengkapan keluarga untuk menunjang kebutuhan dasar warga satuan pendidikan selama masa tanggap darurat dan pengungsian.

Selain bantuan dalam bentuk barang, Kemendikdasmen juga menyalurkan bantuan keuangan pendidikan melalui mekanisme yang berlaku. Bantuan tersebut digunakan untuk mendukung operasional pendidikan darurat, pemulihan sarana pembelajaran, serta pemenuhan kebutuhan mendesak lainnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di masing-masing wilayah terdampak.

Kemendikdasmen turut memberikan perhatian khusus kepada para guru dan tenaga kependidikan yang bertugas di wilayah terdampak bencana melalui pemberian tunjangan khusus bencana. Tercatat sebanyak 16.500 guru menjadi sasaran penerima tunjangan dengan besaran Rp2 juta per guru, sebagai bentuk dukungan negara atas dedikasi guru yang tetap menjalankan tugas pendidikan di tengah situasi darurat serta untuk membantu meringankan beban ekonomi akibat bencana.

Seluruh upaya penanganan dan pemulihan layanan pendidikan dilaksanakan melalui koordinasi erat dengan pemerintah daerah, dinas pendidikan, serta berbagai pemangku kepentingan terkait. Kemendikdasmen terus melakukan pemutakhiran dan verifikasi data secara berkala, mengingat masih terdapat wilayah yang sulit dijangkau, khususnya di beberapa daerah di Aceh dan Sumatra Utara.
Pemulihan layanan pendidikan akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan seiring dengan perbaikan infrastruktur dan membaiknya kondisi wilayah terdampak. Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong mendukung keberlangsungan pendidikan anak-anak di daerah terdampak bencana, agar proses belajar mengajar tetap berjalan dan masa depan generasi penerus bangsa tetap terjaga.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE