BOGOR (Waspada): Wakil Rektor Universitas Terbuka, Prof Rahmat Budiman secara resmi membuka kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Nasional tahun 2025 di Desa Waru Kecamatan Parung Kabupaten Bogor, Kamis (24/7/2025). PkM Nasional UT di Desa Waru bertujuan mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki oleh Desa Waru.
Kegiatan PkM ini dilaksanakan oleh 4 (empat) Fakultas di bawah naungan Universitas Terbuka, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Kegiatan PkM berlangsung mulai Juni 2025 sampai dengan Oktober 2025.
“Program PkM ini menjadi salah satu upaya universitas memastikan link and match antara yang diajarkan di kampus dengan kebutuhan masyarakat. Jadi PkM ini bisa memberi masukan kepada dekanat sampai pihak universitas untuk menyiapkan modifikasi terkait kurikulum. Harapannya begitu selesai kuliah, mahasiswa punya kompetensi yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Rahmat Budiman.
Selain link and match, PkM juga sebuah upaya memperkaya wawasan dosen dalam melihat kenyataan yang terjadi di masyarakat. Dengan itu Universitas memastikan bahwa telah ada pembelajaran langsung di masyarakat, selain pelajaran teoritis yang ada di dalam kampus.
“Jadi PkM ini memberi contoh yang membumi, bukan sekedar asik dengan teori atau istilahnya melangit. Karena sejatinya pendidikan itu menyejahterakan masyarakat,” tegas Rahmat Budiman.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UT, Prof Dewi Artati Padmo mengatakan, Desa Waru menjadi salah satu Desa Binaan UT sejak 2019 lalu. Desa Waru menjadi salah satu dari 68 desa Binaan UT di tingkat nasional. LPPM UT juga mengelola PkM di beberapa negara tetangga seperti di daerah perbatasan Malaysia-Indonesia, Philipina serta Timor Leste.
“Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Desa Waru dengan berbagai kegiatan seperti pelatihan, penyuluhan, serta pemberdayaan ekonomi dengan cara membantu masyarakat mengembangkan potensi ekonomi di Desa Waru,” ujar Dewi. Dewi didampingi Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UT, Dr Heriani, S.IP, M.A.
Ketua TIM PkM Nasional Sekolah Pasca Sarjana UT di Desa Waru, Kristianti Ambar Puspitasari mengatakan, kegiatan ini dilakukan oleh dosen-dosen Pascasarjana yang mewakili empat fakultas di UT. Untuk FEB, program PkM yang dilakukan di desa binaan adalah Pendampingan Proses Produksi, Digitalisasi Pemasaran UMKM. Sedangkan FKIP mengambil program PkM berupa transformasi Kompetensi Pedagogik dan Sosial Guru Anak Usia Dini.
Untuk FHISIP memberikan pelatihan Governansi Administrasi Pembangunan, dimana tujuannya adalah membantu aparat pemerintahan menuju e government. Sementara FST melakukan pembinaan terkait pengelolaan sampah organik pasar yang banyak terdapat di Desa Waru.
Kepala desa Waru, Muhidin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih karena sudah dipilih UT sebagai desa Binaan. Dia mengakui merasakan betul manfaat keilmuan dari program ini.
“Yang sudah kami Pahami jadi lebih tajam memahami karena Binaan kepada para perangkat desa serta warga Desa Waru,” kata Muhidin.
Siti Latifa perwakilan Kecamatan Parung mengatakan kerja sama dengan Desa waru sudah sejak 2019. Karena ada 9 desa termasuk Desa Waru dengan potensinya yang juga beragam, maka dia berharap UT juga memperluas jangkauan PkM nya ke desa lain di Kecamatan Parung.
Siti Latifa mengaku salut dengan UT yang PkM nya sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Harapannya desa Waru yang menjadi Desa Binaan UT di wilayah Kecamatan Parung ini dapat berkembang menjadi desa mandiri.
“Semoga mahasiswa UT yang berperan di PKM ini juga mendapat manfaat dan bisa menambah wawasan lebih baik dengan masyarakat Desa Waru dan potensi kearifan lokalnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, pihak UT dan segenap Aparat Desa Waru menyaksikan peresmian gapura yang terletak di dekat Pasar Ikan Parung. Seperti diketahui, Pasar Ikan Parung sangat dikenal sebagai pasar ikan terbesar di Asia Tenggara. Dalam hal pembuatan gapura Pasar Ikan ini, UT turut memberi bantuan.
“Terima kasih kepada UT atas bantuan pembuatan Gapura. Makna Gapura ini jadi memberi nilai lebih kepada Desa Waru, apalagi di tengah maraknya media sosial. Komen-komen baik di media sosial memberi semangat kepada kami,” kata Kepala Desa Waru, Muhidin. (j02)