Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

Empat Dosen USU Gelar LPPM Di Kelompok Tani Pendawa

Tim LPPM Fakultas Pertanian USU bersama Kelompok Tani Pendawa 1 peserta kegiatan. Waspada.id/ist
Tim LPPM Fakultas Pertanian USU bersama Kelompok Tani Pendawa 1 peserta kegiatan. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

SIBIRUBIRU (Waspada): Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) USU mengutus empat orang dosen Universitas Sumatera Utara (USU) untuk melaksanakan pengabdian masyarakat di Kelompok Tani Pendawa 1 Desa Candi Rejo Kecamatan Sibiru-biru, Minggu (30/10) dengan tema “Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong dan Kotoran Sapi dalam Upaya Produksi Pupuk Organik di Kelompok tani Pendawa 1 Desa Candi Rejo”

Kegiatan ini dihadiri oleh tim pelaksana pengabdian dari USU antara lain Nur Ulina Warnisyah Sebayang, SP.,M.Agr (ketua), Wida Akasah, S.Agr, M.Sc (anggota), Vindy Rilani Manurung, S.Pi.,MP (anggota) dan Karina Nola Sinamo, S.TP.,M.Si (anggota), Kepala Lingkungan Dusun 1 Desa Candi Rejo Darma Sartika, Penyuluh Pertanian Lapang Desa Candi Rejo Desi Simanjuntak, SP, seluruh pengurus dan anggota Kelompok Tani Pendawa 1 serta 6 orang mahasiswa Fakultas Pertanian antara lain Gilang Aulia Perangin-angin, Alghi Fahry Lesmana, Kirana Aulia Rahma, Maulana Muhammad Siregar, Reno Alfiansyah dan Muhammad Rayhan  Ananda.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Empat Dosen USU Gelar LPPM Di Kelompok Tani Pendawa

IKLAN
Empat Dosen USU Gelar LPPM Di Kelompok Tani Pendawa

Dalam keterangannya, Nur Ulina Warnisyah Sebayang, SP.,M.Agr menyebutkan, kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi oleh sulitnya pupuk kimia untuk dijangkau oleh para petani dan penurunan produksi selalu membayangi para petani.

Dijelaskannya, menurut hasil survey lokasi dan wawancara dengan beberapa petani, komoditi yang banyak dibudidayakan di lokasi ini adalah kakao dan ubi kayu, para petani wanita di lingkungan ini juga biasanya bekerja membuat kerupuk opak yang terbuat dari ubi kayu.

Biasanya limbah kulit singkong ini dimanfaatkan oleh petani untuk menjadi pakan ternak (sapi) selain itu sisanya hanya ditumpuk saja, begitupun dengan kotoran sapi yang dihasilkan biasanya akan mereka tumpuk di satu lokasi sehingga menyebabkan polusi udara akibat bau yang ditimbulkan karena ditumpuk di areal terbuka, kotoran sapi yang tidak diolah dengan baik juga dapat menimbulkan gas methan yang berbahaya.

Pembuatan Kompos

Kegiatan sekaligus penyuluhan terkait materi pengomposan yang disampaikan langsung oleh ketua pengabdian. Selanjutnya pelatihan pembuatan kompos yang baik dan benar.

Adapun bahan yang digunakan dalam proses pengomposan ini antara lain terpal sebagai penutup kompos, EM4 sebagai starter, molase sebagai sumber energi mikroba decomposer, air secukupnya, kulit singkong sebanyak 100 kg, kotoran sapi sebanyak 100 kg, serta alat yang dibutuhkan seperti parang untuk mencincang, cangkul dan sekop untuk membalik bahan kompos, pH meter untuk mengukur tingkat kemasaman kompos dan thermometer untuk mengukur suhu pengomposan.

“Besar harapan kami kepada para petani yang hadir dan mengikuti pengabdian masyarakat ini agar mereka dapat menjadi panutan (role model) untuk petani-petani lain dalam mengembangkan usaha kompos secara mandiri,” kata Nur Ulina Warnisyah Sebayang, SP.,M.Agr.

Peserta kegiatan, Desi Simanjuntak, SP (PPL Desa Candi Rejo), mengakui kegiatan ini bermanfaat. “Khusus untuk petani yang telah terdaftar sebagai kelompok tani, hanya diperbolehkan mendapatkan pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani sebanyak 0,5 Ha per orang,” ucapnya.

Sehingga, sambung dia, tingginya harga pupuk juga membuat para petani khusunya petani di Kelompok Tani Pendawa 1 kebingungan menghadapi moment ini dalam budidaya tanaman.

“Kami sangat senang dengan hadirnya tim pengabdian dari USU yang mengambil langkah ekonomis untuk mengadakan pelatihan pembuatan kompos dengan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kelompok tani. Kelompok Tani Pendawa 1 mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara atas pelaksanaan pengabdian di lokasi mereka (Desa Candi Rejo Kecamatan Sibiru-biru),” pungkasnya.(Rel/m22):

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE