Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengumumkan pemenang Lomba Menulis Surat Nasional 2025 bertema Surat untuk Pahlawanku yang
diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) dan PT POS Indonesia di Jakarta, Rabu (19/11). Waspada.id/Ist
JAKARTA (Waspada.id) : Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, secara resmi mengumumkan pemenang Lomba Menulis Surat Nasional 2025 bertema Surat untuk Pahlawanku yang
diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) dan PT POS Indonesia.
Disampaikan melalui rekaman tayangan video, kompetisi yang telah berlangsung sejak 3 Oktober 2025 ini selaras dengan dua momentum
penting bernilai sejarah, yakni Bulan Literasi dan Hari Pahlawan, serta diikuti oleh pelajar tingkat SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, dan mahasiswa Strata 1 (S1) dari seluruh Indonesia.
Menbud Fadli Zon menyebutkan bahwa kompetisi menulis surat ini merupakan sebuah pertanda baik, di tengah gelombang penggunaan teknologi telematika yang membuat
komunikasi antar-manusia sangat bergantung pada mesin, masih ada semangat dari kalangan generasi muda, Gen Z, untuk tetap menulis dengan tangan dan memanfaatkan surat
sebagai media komunikasi.
“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada panitia Lomba Menulis Surat untuk Pahlawanku, berhasil menggerakkan 34.081 siswa SMP, SMA, dan mahasiswa seluruh Indonesia untuk mengikuti lomba,” ujar Fadli Zon, Rabu (19/11).
Menbud juga menegaskan bahwa melalui kompetisi ini, membuktikan bahwa generasi muda memiliki perhatian, pengetahuan, dan pemahaman tentang tokoh pahlawan bangsanya.
“Lomba ini adalah cara menyambungkan anak-anak bangsa dengan para pahlawan. Banyak
hal yang bisa diraih dari ketersambungan ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Menbud menambahkan bahwa menulis dengan tangan dan menulis surat memiliki pengaruh besar bagi tumbuh kembang pribadi yang berpikir sistematis, terstruktur,
dan penuh pertimbangan. Hal ini, menurutnya, diperlukan di tengah persaingan antarbangsa.
Dengan total 34.081 surat yang masuk, para dewan juri juga menemukan 2.571 karya yang tidak memenuhi persyaratan.
Sementara itu, tiga dewan juri kategori SMP, yakni Mutia Sukma, Nana Sukmana, dan Wahyu Frayuda telah menentukan lima pemenang dari 18.136 surat yang masuk pada kategori SMP. Kelima pemenang tersebut adalah Revify Khalillah Cinda Rizky (SMP Negeri 34 Bandung), Tania Zahra (SMP Negeri 16 Palembang), Holilah Hiklasiy (SMP Negeri 66 Bandung), Andan Sukma Rizki (SMP Negeri 6 Sidoarjo), dan Ida Ayu Putu Ngurah Ananda (SMP Negeri 1 Negara – Bali).
Sementara itu, dewan juri kategori SMA yakni Fathan Mubarak, Leni Prestiani, dan Teddy Terdiana, lewat penjurian ketat menentukan lima pemenang dari 12.110 pendaftar. Marsya Alisya Septiana Ramadani (SMA Negeri 2 Rembang), Nawal Izatul Marwah (SMA Negeri 1 Cihaurbeuti – Ciamis), Raviky Arlan Ardiansyah (SMA Negeri 1 Jakenan – Pati), Fauzan Al Fajriansyah (SMA Negeri 1 Cempaka – Oku Timur), Rizky Alfarizi (SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan – Deli Serdang).
Pada kategori mahasiswa, kompetisi dimenangkan oleh Mulyadi Pardosi (UNIKA ST. Thomas – Medan), Reisa Savah Rahmawati (Universitas Padjajaran – Jatinangor, Sumedang), Ade Kurnia Ilham (Universitas Terbuka – Riau), Roybafihi Adam Muharram (Universitas Katolik Parahyangan – Bandung), dan Bening Christalica Damai Nugraha (Universitas Gadjah Mada – Yogyakarta). Sejumlah 1.264 surat dinilai oleh tiga dewan juri, yakni Topik Mulyana, Irfan Hidayatullah, dan Mahpudi.
Apresiasi disampaikan Menbud Fadli Zon kepada para pemenang. “Saya menyampaikan selamat kepada para pemenang lomba. Ini adalah satu capaian prestasi dan tonggak penting
bagi sejarah perjalanan hidup para pemenang. Serta menjadi pemicu bagi peserta lain untuk bisa meraih prestasi pada lomba berikutnya,” pungkasnya. (id87)
