ACEH TIMUR (Waspada): Warga Desa Matang Rayeuk Pulo Puntong, Kecamatan Idi Timur diberi pelatihan pemanfaatan limbah Bivalvia (cangkang kerang) dengan menggunakan resin akrilik sebagai bahan produksi cenderamata dalam meningkatkan kewirausahaan dan pariwisata masyarakat Pantai Pelangi oleh tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Samudra, Senin (4/9).
Kegiatan pelatihan diikuti 30 warga dibimbing ketua pengabdiaan, Dra. Marjanah, M.Pd didampingi Ayu Wahyuni, S.Pd.,M.Pd, Nishbah Fadhelina, S.Pd.,M.Pd dan mahasiswa dibuka Geuchik Matang Rayeuk Pulo Puntong, Yusran S.E.
Yusran saat membuka kegiatan tersebut mengharapkan warganya dapat mengikuti pelatihan pembuatan cendramata dengan baik, karena bisa bermanfaat untuk warga dalam membuat usaha di Pantai Pelangi.
Apalagi, pelatihan ini nantinya bisa menjadi daya tambah dan daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke pantai pelangi.

Sementara Ketua Pelaksana PKM Unsam, Dra. Marjanah, M.Pd memberi penjelasan dan demonstrasi bagaimana cara membuat cendramata dari bahan resin akrilik dan menggunakan bahan limbah cangkang kerang (Bivalvia) sebagai hiasannya.
Marjanah mengatakan, gantungan kunci merupakan salah satu contoh cendramata yang paling banyak digemari. Selain modelnya bervariasi, gantungan kunci juga dibutuhkan oleh banyak orang dan merupakan benda yang berguna untuk orang banyak. Cenderamata ini juga banyak digunakan untuk menghiasi resleting tas.
“Gantungan kunci menggunakan berbagai material sesuai yang diinginkan, salah satunya adalah gantungan kunci resin dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang, sehingga limbah cangkang kerang bernilai ekonomis yang tinggi,” cetusnya.
Dimana, sambung Marjanah, untuk membuat itu membutuhkan bahan dan alat yakni, resin akrilik
katalisator material dekoratif (cangkang kerang), cetakan, alas cetakan, paper cup, craft stickz rantai gantungan kunci dan pewarna.
Langkah pembuatanya diawali lapisi cetakan yang telah anda pilih ini dengan pelapis cetakan seperti plastik atau kertas minyak, tujuannya adalah untuk memudahkan ketika akan mengeluarkan gantungan kunci yang telah selesai dibuat dari cetakan.
Kemudian, campur resin dan katalisator dalam paper cup, sesuaikan takarannya dengan apa yang tertera dalam kemasan. Perlu dicatat, harus benar-benar mengikuti aturan pakai yang ada. Mengubah takaran berpotensi membuat campuran tersebut gagal.
“Aduk perlahan-lahan dengan menggunakan craft stick. Mengaduk terlalu cepat bisa berakibat muncul gelembung-gelembung yang membuat hasil akhirnya menjadi tidak sempurna. Kemudian tambahkan pewarna atau benda kecil lainnya seperti glitter pada tahap ini,” ujarnya.
Selain itu, tuangkan resin ke dalam cetakan. Masukan material dekoratif berupa cangkang kerang, tuang resin sampai setengah dari tinggi cetakan terlebih dahulu. Tunggu resin akrilik cukup kering, baru tambahkan material dekoratif ke dalamnya.

“Apabila menambahkan material pada saat resin masih terlalu basah, hiasan akan jatuh ke dasar cetakan. Sebaliknya kalau anda menambahkan setelah resin mengeras, hiasan tidak akan tertempel dengan sempurna. Setelah menambahkan material, tuangkan kembali resin akrilik untuk menutupnya dengan sempurna,” urainya.
Setelah itu, pasang rantai gantungan kunci yang telah. Terdapat dua cara dalam pemasangan rantai gantungan kunci: langsung memasangnya pada saat resin belum mengering agar rantai terkunci di dalamnya, atau melubangi gantungan kunci akrilik yang sudah jadi dan memasang rantai tersebut.
Pilih langkah manapun yang sesuai dengan kebutuhan.
“Terakhir, cenderamata membutuhkan waktu sekitar 24-48 jam hingga kering sempurna. Perlu memastikannya sebelum melepas gantungan kunci akrilik tersebut dari cetakan. Gantungan kunci selesai dan bisa dipasarkan,” tandasnya. (b13)