TAPSEL (Waspada) : Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tapanuli Selatan mengedukasi masyarakat dari berbagai kalangan agat berperan aktif ikut mengawasi proses Pilkada Serentak tahun 2024 melalui Sosialisasi Pengawasan Partisipatif, Senin (5/8).
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pilkada Serentak tahun 2024 yang digelar di Sopo Namora, Sumuran, Kecamatan Sipirok, Tapsel, dibuka Ketua Bawaslu Tapsel Taufik Hidayat dan dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga adat, PWI Tabagsel, PWRI, SMSI, Sekber Wartawan, mahasiswa dari HMI, IMM KAMMI serta mewakili ormas.
Dalam memberikan pencerahan dan edukasi kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif mengawasi proses Pilkada 2024, Bawaslu Tapsel menghadirkan Komisioner Bawaslu Tapsel Periode 2018- 2023 Julianto Lubis, ST, MT dan Komisioner KPU Padangsidimpuan Periode 2008- 2013 yang saat ini menjabat Wakil Ketua PWI Tabagsel Mohot Lubis, S.Sos sebagai pemateri.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Tapsel Vernando Maruli Aruan mengatakan sosialisasi itu bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan semangat partisipatif masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan pesta demokrasi dalam Pilkada serentak 2024.

‘”Ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan pemilihan yang berintegritas serta untuk mencegah dan mengidentifikasi secara dini potensi terjadinya konflik sosial dalam pemilihan.Tentunya dengan pengawasan partisipatif, pemilihan yang jurdil dan berkualitas dapat diwujudkan,” tuturnya.
Menurutnya, pengawasan partisipatif merupakan bagian terkuat dari upaya pencegahan pelanggaran dalam proses Pilkada. “Pencegahan dengan melibatkan pengawas partisipatif adalah kunci utama untuk menjaga integritas dan kualitas Pilkada serentak tahun 2024,” ucapnya.
Dengan melibatkan pengawas partisipatif, lanjut Vernando, Bawaslu Tapsel ingin menjaga kepercayaan publik atau masyarakat bahwa dalam setiap tahapan proses pemilihan berjalan sesuai hukum dan peraturan terkait.Kemudian merupakan bentuk transparasi pengawasan yang dilakukan Bawaslu Tapsel bersama jajarannya.
Vernando Mengungkapkan, salah satu yang mendasari dan mendorong Bawaslu untuk melibatkan pengawasan partisipatif dalam melakukan pengawasan Pilkada Serentak tahun 2024 adalah keterbatasan jumlah personil yang dimiliki Bawaslu hingga ditingkat Desa dan Kelurahan.
“Meskipun Bawaslu memiliki keterbatasan dalam hal jumlah pengawas, kemampuan dan kompetensi serta keterampilan teknis pengawasan, kita optimis pengawasan tetap berjalan dengan baik sesuai aturan.Apalagi dengan adanya pengawasan partisipatif, tentu akan semakin baik,” ungkapnya.
Merujuk pada Peraturan Bawaslu No.2 Tahun 2023 tentang Pengawasan Partisipatif, kegiatan yang bisa dikolaborasikan dengan berbagai elemen masyarakat dalam bentuk Forum Warga Pengawas Partisipatif, Pojok Pengawasan, Kampung Pengawasan Partisipatif, Komunitas Digital Pengawas Partisipatif serta kerjasama dengan perguruan tinggi dalam pengawasan partisipatif.
Terkait dengan Objek pengawasan partisipatif, Vernando menjelaskan seluruh proses Tahapan Pilkada Serentak 2024, seperti pengawasan terhadap pemutahiran dan penyusunan daftar pemilihan, pencalonan kepala daerah, kampanye, logistik dan pengawasan pemungutan dan perhitungan suara di TPS.
Koordinator Sekretariat Bawaslu Tapsel, Salman Paris Harahap, mengungkapkan bahwa sosialisasi pengawasan partisipatif ini menghadirkan dua narasumber berkompeten dan berpengalaman dalam penyelenggaraan pemilu. Peserta yang diundang meliputi para praktisi, akademisi, mahasiswa, dan organisasi profesi.(a39) .