Scroll Untuk Membaca

BudayaSumut

Bupati Karo Apresiasi PSBD Asahan

Bupati Karo Apresiasi PSBD Asahan
Bupati Asahan Surya menerima topi khas Suku Karo dari Bupati Karo Cory Sriwati Sebayang dalam PSBD ke-5. Waspada/Sapriadi
Kecil Besar
14px

KISARAN (Waspada): Bupati Kabupaten Karo Cory Sriwati Sebayang ambil peran di Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan ke-5, serta mengapresiasi dalam menggalang rasa persatuan dan kesatuan dalam membangun negeri.

Kehadiran Cory Sriwati Sebayang didampingi Wakil Ketua DPRD Karo David Kristian Sitepu, dan tokoh masyarakat Karo, merupakan dukungan kepada masyarakat Suku Karo dalam malam pertunjukan di PSBD, Selasa (1/8) malam. Dia menuturkan mengapresiasi kepada Pemkab Asahan yang telah memperhatikan dan peduli dengan masyarakat Karo di Asahan, sehingga dalam kegiatan ini masyarakat di Asahan bisa mengetahui lebih jelas tentang suku Karo.

“Saya sangat senang bisa hadir di Asahan, karena perhatian Pemkab Asahan kepada Suku Karo sangat luar biasa,” jelas Cory.

Masyarakat memberikan sawer kepada Penari Suku Karo saat tampil di PSBD Asahan ke-5. Waspada/Sapriadi

Dirinya juga mengucapkan terima kasih karena telah memberikan lahan untuk membangun Jambur di Asahan, sehingga Cory berpesan kepada masyarakat Karo yang ada di Asahan untuk mendukung program pembangunan di Asahan, begitu juga bagi ASN harus bisa menunjukkan kinerja yang baik, dan bisa panutan bagi yang lain.

“Terima kasih Pemkab Asahan, karena dengan acara PSBD ini bisa menguatkan rasa persatuan antar suku dalam membangun Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik,” jelas Cori.

Sedangkan Bupati Asahan Surya, merasa terhormat atas kedatangan Bupati Karo beserta rombongan di Asahan, karena PSBD ini hakikatnya sebagai sarana meningkatkan silaturahmi dan memupuk rasa persatuan antara etnis dan suku, serta tidak langsung menjadi pendidikan bagi generasi Asahan untuk mengetahui suku dan etnis yang ada di Asahan.

Surya juga mengatakan, bahwa masyarakat di Asahan tidak ada pilih kasih atau perbedaan, sehingga semua etnis yang ada di Asahan diberikan lahan untuk membangun rumah adatnya masing-masing. di Asahan ada 14 etnis di Asahan ini semuanya hidup rukun berdampingan. Pemkab Asahan kemudian memberikan fasilitas pagelaran seni budaya melalui PSBD ini secara bergantian dan semua dilakukan tanpa membeda-bedakan etnis tertentu.

“Walau kita berbeda etnis dan suku, namun kita berdiri sama tinggi duduk sama rata, tidak ada perbedaan. Itulah Bhineka Tunggal Ika,” jelas Surya. (a02/a19/a20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE