Gawat, Tim Ombudsman Tertahan 1/2 Jam Di Lapas Panyabungan

  • Bagikan
Anggota Ombudsman RI Ir Jemsly Hutabarat, SH, MH dan Ketua Ombudsman Perwakilan Sumut Abiyadi Siregar tertahan di luar gerbang Lapas Klas IIB Panyabungan. Waspada/Ist
Anggota Ombudsman RI Ir Jemsly Hutabarat, SH, MH dan Ketua Ombudsman Perwakilan Sumut Abiyadi Siregar tertahan di luar gerbang Lapas Klas IIB Panyabungan. Waspada/Ist

PANYABUNGAN (Waspada): Inspeksi mendadak (Sidak) tim Ombusman RI dan Ombudsman Perwakilan Sumut tertahan sekira setengah jam di luar Lapas Kelas II Panyabungan, Rabu (2/8) sekira pukul 13.32.

Tim Ombudsman terdiri dari lima orang termasuk anggota Ombudsman RI Ir Jemsly Hutabarat, SH, MH dan Ketua Ombudsman Perwakilan Sumut Abiyadi Siregar.

Saat tim muncul, petugas Lapas berkali-kali ditanyakan keberadaan tim Ombudsman. Otomatis, tim Ombusman tertahan sekira setengah jam di luar Lapas.

Wartawan menghubungi Kalapas Mustafa Kamal Simamora via telepon, mengabarkan tim Ombudsman berada di luar Lapas. Kalapas bergegas ke Lapas dan masuk ke Lapas, setelah sekira 30 menit kemudian.

Padahal, tim Ombusman melakukan Sidak, untuk melihat berbagai hal keberadaan dapur Lapas, kesehatan, kondisi Napi, bahkan pasca Napi kabur dari Lapas, kemarin.

Setelah Kalapas sampai di lokasi, tim Ombudsman masuk melihat kondisi Lapas Klas IIB Panyabungan, setelah sekira 30 menit kemudian tertahan di luar Lapas.

Saat melakukan Sidak, anggota Ombudsman RI Jemsly Hutabarat bersama dan Ketua Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar langsung melakukan pemeriksaan mulai pelayanan, dapur umum, sarana dan prasarana, dilanjutkan komunikasi langsung dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas.

Kalapas Kelas IIB  Panyabungan Mustafa Kamal Simamora sempat menunjukkan lokasi Narapidana kabur Senin kemarin.

Saat mendapat penjelasan dari Kalapas terkait kaburnya tahanan, Jemsly Hutabarat sempat heran karena Napi kabur ternyata menjebol plafon tahanan dan keluar dari atap ruang tahanan.

Anehnya, saat ditanyai CCTV, Kalapas mengaku CCTV sebelumnya berfungsi, namun saat kejadian karena hujan deras CCTV ternyata mati, parahnya Kalapas mengaku CCTV Lembaga Pemasyarakatan tanpa memori penyimpanan data.

Usai Sidak, Jemsly Hutabarat diwawancarai mengatakan, kunjungan Ombudsman RI ke Lapas Kelas IIB Panyabungan Kab. Mandailing Natal dalam rangkaian Sidak dan koordinasi terkait opini penilaian publik.

Jemsly mengatakan, saat melihat kondisi pengamanan Lapas menilai kondisi pengamanan (security), Lapas ini sangat rawan, sehingga tidak tertutup pelaku mudah untuk kabur.

“Security LP sangat tidak memenuhi standar, CCTV yang ada pun ternyata tidak otomatis bergerak, bahkan tidak memiliki memori penyimpanan data, itu yang harus segera diperbaharui,” kata Jemsly Hutabarat.

Selain itu, Ombudsman RI ini mengaku, untuk pelayanan mulai dari pelayanan dapur umum, kesehatan fasilitas, keagamaan dianggap sudah baik.

“Kalau pasilitas pelayanan dapur umum, kesehatan dan keagamaan cukup baik, hanya saja pengembangan yang kurang seperti pembinaan Napi di bidang kerajinan tangan dan lainnya,” kata Jamsly Hutabarat. (irh)

  • Bagikan