LANGKAT (Waspada.id): Pasca banjir di Kabupaten Langkat, sebagian besar aktivitas masyarakat masih stagnan. Bantuan logistik buat masyarkat juga belum tersebar secara merata. Hal ini menjadi sorotan berbagai kalangan.
Pimpinan DPRD Sumut, Ricky Anthony, Kamis (4/12), kepada awak media menyatakan sangat menyayangkan hal tersebut. Warga di Langkat yang kelaparan di pedalaman desa, masih banyak yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
Politisi muda ini memohon agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk bergerak cepat. Bahan pangan semestinya secara masif digelontorkan ke pedalaman desa yang terdampak, karena masyarakat sangat membutuhkan.
Ricky menambahkan, bantuan logistik dari para relawan, komunitas dan perorangan, tentunya memiliki batas. Hal ini juga tidak mungkin bisa menjangkau ke seluruh desa, terlebih lokasi yang terisolir.
“Bantuan dari perorangan atau komunitas, tentunya memiliki batas dan gak mungkin menjangkau semua desa. Maka itu, bantuan dari pemerintah dari anggaran negara sangat diharapkan. Toh itu juga uang milik rakyat,” tegasnya.
Diinformasikan, beberapa lokasi yang sebelumnya terendam, kini sudah mengalami penurunan debit air. Seperti beberapa titik di Kecamatan Hinai, Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Desa Paya Perupuk, dan Desa Pematang Tengah.
Di Kecamatan Sei. Lepan warga mengalami krisis air bersih beberapa hari. Bahan pangan pun diperoleh dari swadaya masyarakat yang terdampak. Mereka saling berbagi untuk memenuhi kebutuhan pangan.(id24)












