BANDA ACEH (Waspada): Ketua Umum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia Datuk H.Said Aldi Al Idrus memfasilitasi pertemuan Kamar dagang dan industri (Kadin) Aceh bersama DMDI Malaysia yang akan melakukan Memorandum of Understanding (MoU), Februari 2024 mendatang.
Kerjasama yang akan dijalani nantinya meliputi bidang kesehatan, produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pendidikan.
Informasi dihimpun Waspada,Kamis (18/1/2024), terungkap saat Kadin Aceh melakukan pertemuan dengan DMDI Malaysia dan DMDI Indonesia di Aula Kadin Aceh, Rabu (17/1/2024).
Hadir pada pertemuan tersebut, Wakil Koordinator Bidang Ekonomi Kadin H Ramli, Ketua DMDI Indonesia Datuk H.Said Aldi Al Idrus, Ketua DMDI Malaysia Prof Emeritus Datuk Wira Dr Mohd Jamil Mukmin, Chair Woman Saudagar Malaysia yang juga pengurus DMDI Putrajaya Malaysia Dato’ Joya Abd Rashid beserta delegasi.
Hadir juga Sekretaris Jenderal (Sekjen)DMDI Indonesia Muhammad Hasbi yang juga mantan Ketum BPD HIPMI Riau 2008 sd 2011 dan Ketua DMDI Aceh Aidi Kamal.
Pada pertemuan tersebut, Wakil Koordinator Bidang Ekonomi Kadin Aceh, H Ramli mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kerjasama yang akan dijalin nantinya dengan DMDI Malaysia.
Sebab, kerjasama tersebut akan menjadi salah satu pintu masuk bagi pelaku UMKM Aceh untuk memperkenalkan serta mengembangkan produk usaha mereka hingga ke luar negeri.
“Kita harapkan nantinya akan ada kerjasama yang berkesinambungan, baik bidang kesehatan dan juga UMKM, yang nantinya akan kita bawa hasil UMKM dari Aceh ini ke Kuala Lumpur dan kita buat MoU di sana,” ujar Ramli.
Apalagi saat ini, lanjutnya, terdapat 20 organisasi perempuan pelaku ekonomi di bawah Kadin Aceh yang bergerak aktif dan berharap adanya dukungan serta kerjasama di dunia internasional.
Maka dari itu, kerjasama antara Kadin Aceh dan DMDI Malaysia ini nantinya diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh dan Malaysia.
“Insya Allah akan Februari 2024 mendatang akan ada tandatangan MoU antara Kadin Aceh dan DMDI. Kemudian, Jumat (26/4/2024) akan ada pengukuhan di Malaysia antara silaturahmi DMDI Malaysia dan Nusantara. Pada saat itu juga nantinya akan dilakukan MoU dan diresmikan oleh Presiden DMDI,” papar Ramli.
Sementara itu, Pengurus DMDI Malaysia Putrajaya Dato’ Joya Abd Rashid mengatakan selama bergelut di dunia usaha dan terjun ke sosial, pihaknya telah membentuk lebih dari 10 ribu usahawan perempuan yang bertajuk “From Zero to Hero” dan saat ini hasilnya telah dapat mereka sumbangkan kepada negara.
“Kita harap MoU ini nantinya bisa mengikuti langkah10 ribu usahawan yang telah kita bentuk di Malaysia. Sehingga para pelaku UMKM di Aceh bisa sejahtera,” imbuhnya.
Tingkatkan Kerjasama
Merespon hal itu, Ketua Umum DMDI Indonesia Datuk H Said Aldi Al Idrus SE MM berharap akan terjalin kerjasama yang berkelanjutan nantinya sebagai hasil dari pertemuan ini.
“Tujuannya, adalah untuk meningkatkan kerjasama antara Kadin Aceh dan DMDI yang mempunyai perwakilan di 23 negara. Sehingga hubungan silaturahim Kadin dan DMDI tetap terjalin,” tutur Said Aldi.
Said Aldi yang juga mantan Ketum BPD HIPMI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sumut 2008 sd 2011 ini, tetap terus berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian daerah di seluruh Indonesia.
“Maka dari itu, tidak salah bila hari ini DMDI Indonesia dan DMDI Aceh memfasilitasi pertemuan silaturahim DMDI Malaysia dengan Kadin Aceh untuk berbincang soal kerjasama,saya ingatkan kepada DMDI Malaysia dan Kadin aceh pertemuan ini harus berkelanjutan jangan hanya usai seremoni pada hari ini aja karena perjuangan kita untuk mensejahterakan rakyat masih sangat di tunggu dengan Gerakkan nyata” pungkasnya. (a13/C)

Ketum DMDI Indonesia Datuk H.Said Aldi Al Idrus saat memfasilitasi pertemuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh bersama DMDI Waspada/Ist