BESITANG (Waspada): Gawat, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite, pertamax, dan biosolar, khususnya di wilayah Kec. Besitang, Kab. Langkat, terjadi kelangkaaan sejak, Jumat (1/4) sampai, Sabtu (2/4). Adapun BBM yang masih tersedia cuma dexlite.
Sejumlah pengendera kenderan bermotor yang hendak mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kampung Lalang, Kel. Pekan Besitang, banyak yang kecewa karena tak dapat membeli BBM.
“Sebagai konsumen saya tentu sangat kecewa kenapa BBM bisa kosong di SPBU ini,” kata Anto, salah seorang pengendara sepeda motor dengan nada kesal dan sambil berlalu meninggalkan lokasi SPBU yang tampak sepi.
Sementara itu, sejumlah truk angkutan barang, baik yang datang dari Medan menuju B. Aceh, maupun sebaliknya terpaksa harus mencari SPBU di daerah lain akibat terjadi kekosongan pasokan BBM.
Kelangkaan BBM ini menuai sorotan, sebab pihak PT Pertamina Patra Niaga sebelumnya telah memastikan bahwa kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat dapat selalu terpenuhi dengan aman, terlebih pada bulan Ramadan ini.
Salah seorang karyawati di SPBU saat ditemui mengakui bahwa BBM pertalite, pertamax dan biosolar kosong. Karyawati yang mengenakan hijab itu tidak menjelaskan apa penyebabnya ketiga jenis BBM tersebut tidak ada alias kosong.
Pertamina sebelumnya memastikan stok ketersediaan biosolar saat ini dalam kondisi aman, bahkan Pertamina melakukan penambahan pasokan di SPBU meski telah melebihi kuota yang ditetapkan demi kelancaran distribusi ke masyarakat. Tapi faktanya, di SPBU Besitang BBM tetap langka.
Dalam siaran pers yang diterima Waspada.id, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sampai dengan Februari 2022 ini penyaluran solar subsidi telah dipenuhi Pertamina hingga mengalami kenaikan sekitar 10%.
Dikatakan, Pertamina dan pemerintah bersepakat untuk dilakukannya relaksasi penyaluran kuota, khususnya untuk daerah yang sudah over kuota sehingga dilakukan upaya normalisasi dengan penambahan pasokan solar subsidi sesuai permintaan di wilayah yang mengalami antrean.
Dia menegaskan ketahanan stok nasional BBM jenis solar dalam kondisi aman. Saat ini pasokan nasional untuk solar sebanyak lebih dari 1,9 juta kilo liter per hari atau mencakup kebutuhan 23 hari. Angka ini terus dijaga dan ditingkatkan setiap harinya melalui proses bisnis yang berjalan baik.
Distribusi BBM, katanya, dilakukan Pertamina melalui darat, laut dan udara. Sebanyak 95 kapal yang dioperasikan melalui Pertamina International Shipping untuk mendistribusikan produk BBM ke seluruh Indonesia. Pertamina Patra Niaga juga mengerahkan lebih dari 4.000 truk pengangkut BBM hingga ke pelosok negeri. (a10)
Teks Foto: SPBU di Kec. Besitang sepi, karena BBM jenis biosolar, pertalite, dan pertamax kosong. Waspada/Asrirrais