Scroll Untuk Membaca

EkonomiSumut

Jagung Berbuah Manis, Poktan Terimakasih Kepada Pemerintah

Jagung Berbuah Manis, Poktan Terimakasih Kepada Pemerintah
BUPATI Humbahas, Dosmar Banjarnahor (kemeja putih) duduk bersama dengan petani usai panen jagung bersama. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

DOLOKSANGGUL (Waspada): Hasil pertanian jagung di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara berbuah manis. Hasil ubinan Dinas Pertanian Humbahas, dalam lahan satu hektar bisa menghasilkan produksi jagung sebanyak tujuh sampai delapan ton lebih. Sementara harga jual jagung mencapai Rp5 ribu per kg.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Barisan Nauli Desa Hutasoit I, Kec. Lintongnihuta, Benget Bakkara melalui Kepala Desa Hutasoit I, Liston Hutasoit kepada wartawan, Rabu (4/10) via selulernya menyampaikan trimakasih pemerintah, khususnya Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor yang menggalakkan program pertanian jagung di daerah itu.

Liston juga memaparkan, melalui pertanian jagung yang sudah dirasakan petani, saat ini sekitar 80 persen masyarakat (petani) beralih ke pertanian jagung. “Ya, karena masyarakat sudah merasakan hasil pertanian jagung, saat ini masyarakat kita sudah banyak beralih ke pertanian jagung. Persentasinya sekitar 80 persen. Hal ini tentu tidak terlepas dri dukungan pemerintah,” ujarnya.

Dikatakan, pada awalnya peralihan dari bertanam cabai, tomat dan padi ke jagung memang sangat sulit, tetapi saat ini secara umum masyarakat sudah banyak yang bertanam jagung. Selain biaya yang lebih murah, merawatnya tidak sulit tetapi hasilnya sangat menguntungkan.

Sebelumnya, Bupati Dosmar saat panen jagung bersama Poktan Barisan Nauli, Senin (2/10) di Desa Hutasoit I mengakui bahwa peralihan masyarakat Humbahas dari petani ‘gurem’ menjadi fokus pada bertanam jagung memakan waktu yang cukup lama. Namun dengan sosialisasi dan kerja keras bersama Dinas Pertanian dan jajarannya, program ini tidak sia-sia.

“Saat ini, masyarakat sudah memperoleh hasil dari bertanam jagung yang selama ini belum pernah dirasakan oleh masyarakat, apalagi dengan harga sekarang yang mencapai Rp 5000 per Kg, sudah sangat menguntungkan masyarakat,” imbuh Dosmar.

Dia juga menyampaikan bagaimana sulitnya peralihan sampai masyarakat benar-benar bertanam jagung. Banyak tantangan bahkan sampai masyarakat membuli dengan macam-macam tidak masalah, yang penting masyarakat saat ini sudah merasakan hasilnya.

Menurut Dosmar, dengan kesuburan tanah di Desa Hutasoit I, jika benar-benar dikelola dan mengikuti arahan PPL dari Dinas Pertanian, produksi jagung bisa mencapai 8–9 ton per ha. (cas)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE