PANYABUNGAN (Waspada.id): Jalan Nasional di Kota Panyabungan kembali dilanda banjir akibat drainase tersumbat, Sabtu (04/10).
Ironisnya, pembersihan sampah di drainase tersebut dilakukan oleh petugas kebersihan dari Kelurahan Panyabungan III, bukan oleh dinas terkait.

Aktivis Lingkungan Hidup Mandailing Natal, Yusniati Pulungan,SKM, menyayangkan kondisi ini. Ia mempertanyakan anggaran kebersihan drainase yang seharusnya menjadi tanggung jawab Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, atau Dinas Perkim Mandailing Natal.
“Seharusnya yang membersihkan drainase di Jalan Nasional itu adalah Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, bukan Petugas Kebersihan Kel.Panyabungan III,” ujarnya saat menyaksikan pembersihan drainase di Pasar Lama Kota Panyabungan.
Yusniati juga menyoroti nasib petugas kebersihan Kelurahan Panyabungan III yang harus bekerja membersihkan drainase pada malam hari tanpa gaji yang jelas. Ia berharap Pemkab Madina dan DPRD mengalokasikan anggaran untuk mengatasi masalah banjir yang sudah berlangsung selama 26 tahun ini.

Lurah Panyabungan III, Raja Hidayat, membenarkan bahwa anggotanya telah berada di lokasi banjir sejak awal kejadian. Camat Panyabungan, Miswar Husein, juga menyatakan hal serupa dan memastikan bahwa petugas kebersihan dari Kelurahan Panyabungan III telah diturunkan untuk mengatasi banjir.
Sementara itu, seorang pengemudi becak bermotor (betor), Mahmudin Nasution, mengungkapkan keheranannya atas banjir yang terjadi meskipun tidak hujan. Ia menduga drainase di timur Jalan Nasional tersumbat sampah dan tidak ada petugas dari Pemda Madina yang membersihkannya.
Menurutnya, banjir disebabkan oleh kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan dan tidak adanya konsep penanganan dari Pemda Madina selama 26 tahun terakhir.
Ia berharap Lurah Panyabungan III, Camat Panyabungan, Kadis PUPR, dan Kadis Lingkungan Hidup dapat berkolaborasi mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.(id100)