TAPSEL (Waspada): Sejumlah titik jalan provinsi di Simangambat yang menghubungkan kota Sipirok dengan Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) rusak parah. Kondisinya sangat membutuhkan perhatian pemerintah.
Pantauan Waspada.id, Senin (15/7/2024), bila melewati jalan Simangambat, jalan mulus yang dilalui hanya sampai di Kelurahan Bunga Bondar, Kecamatan Sipirok tepatnya di Simpang Liang, Bunga Bondar dengan jarak sekira 10 km.
Kemudian Jalan yang akan dilalui adalah jalan rusak dengan permukaan yang kupak kapik, berlobang dan bergelombang. Kondisi jalan tersebut sangat mengganggu kenyamanan pengendara maupun pengguna jalan.
Kondisi itu akan terus berlanjut hingga ke Ibu kota Kecamatan Arse. Sedangkan di Desa Pinagar yakni desa yang akan dilewati sebelum tiba di ibukota kecamatan, warga terpaksa menyiram badan jalan untuk menghindari debu saat kenderaan melintas.

Di Ibukota Kecamatan permukaan jalan kembali mulus dilalui hingga ke batas Aek Torop Desa Nanggar Jati, Sepanjang Aek Torop Desa Nanggar Jati tersebut kondisi jalan dalam keadaan rusak parah, permukaan jalan sulit dilewati kenderaan roda dua dan roda empat.
Bahkan di wilayah itu , batang dari pohon kelapa terpaksa digunakan sebagai jembatan untuk menutupi gorong gorong yang rusak. Sedangkan badan jalan itu termasuk jalan yang ramai dilintasi kenderaan roda dua hingga roda enam dan bahkan truk tronton.
Murni Siregar, 58, warga yang bertempat tinggal di dekat Gorong Gorong Jalan yang rusak mengatakan sangat prihatin dengan kerusakan jalan tersebut. Katanya, dia mengetahui status jalan yang berada di depan rumahnya itu adalah kewenangan provinsi.
Tetapi yang dia sesalkan, kenapa di masa dulu atau tepatnya beberapa tahun lalu kondisi jalan itu bisa terawat dan mulus termasuk dengan parit jalannya. Kemudian setiap beberapa bulan rumput yang berada di pinggir jalan selalu dibersihkan.

Namun sekarang, ujarnya, sudah sangat jauh berbeda. Jalan rusak tidak diperbaiki adapun perbaikan hanya di beberapa tempat. Rumput dibiarkan hingga mengganggu pandangan dan nyaris tidak ada perawatan.
Katanya, yang membuat pokok kelapa sebagai jembatan untuk menutupi gorong gorong yang rusak agar bisa dilewati adalah pihak salah satu yayasan pendidikan yang berada di wilayah itu dan bukan pemerintah.
“Dari Jaman Suharto hingga ke beberapa tahun lalu badan jalan Simangambat ini selalu terawat,” ungkap Murni.
Murni berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memperhatikan ruas Jalan Simangambat tersebut. Dia juga berharap agar Pemkab Tapsel aktif atau terus menerus melakukan upaya kepada pihak provinsi agar jalan tersebut dapat diperbaiki secara menyeluruh.(a31)













