Komitmen PTAR Wujudkan Tapsel Sentra Penangkar Benih Padi Unggulan

  • Bagikan
Komitmen PTAR Wujudkan Tapsel Sentra Penangkar Benih Padi Unggulan
Iman Siregar menjelaskan kepada wartawan tentang penangkaran benih padi unggulan Koptan Permata Hijau binaan PTAR di Batangtoru Tapsel. (Waspada/Sukri Falah Harahap)

Badan Pusat Statistik (BPS) Tapanuli Selatan mencatat, luas pertanaman padi sawah di Kecamatan Batangtoru tahun 2023 mencapai 719 hektar. Menghasilkan 3.976,07 ton atau 3.976.070 kilogram gabah padi dalam setahun.

Ternyata, gabah hasil panen padi sawah itu tidak serta merta dijadikan beras. Tetapi diproses menjadi benih padi unggulan di penangkaran kelompok tani dampingan PT. Agincourt Resources (PTAR).

Sejak tahun 2016 sampai sekarang, perusahaan pemilik Tambang Emas Martabe ini telah mendampingi empat kelompok tani penangkar benih unggulan di Kecamatan Batangtoru, Kaupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

“Alhamdulillah, pendampingan berkelanjutan yang diberikan PTAR kepada kami telah membantu peningkatan kesejahteraan anggota kelompok tani,” kata Iman Saleh Siregar, ketua kelompok tani penangkar benih padi unggulan Permata Hijau, Desa Sipenggeng.

Dijelaskannya, kelompok tani ini dibentuk sejak tahun 2001. Namun baru tahun 2014 Desa Sipenggeng masuk kawasan lingkar tambang. Dua tahun kemudian atau 2016, mereka coba buat penangkaran benih padi unggulan dan bekerjasama dengan PTAR.

“Secara bertahap dan berkelanjutan, sampai sekarang kerjasama pendampingan itu tetap diberikan PTAR. Kita siapkan tenaga kerja dan tempat penangkaran, PTAR menyiapkan benih, pupuk dan obat-obatan,” jelasnya.

Disampaikan Iman, kelompok tani penangkar jumlahnya 82 orang dan berada di Desa Garoga, Huta Godang, Sipenggeng dan Wek 1 Kecamatan Batangtoru. Lahan pertanaman di awal tahun 2024 seluas 11 hektar dengan hasil panen 7 sampai 7,3 ton gabah padi per hektar.

Untuk menghasilkan benih padi unggul yang baik dan sesuai peraturan berlaku, PTAR memfasilitasi penyelenggaraan Sekolah Lapang Penangkaran Benih Padi Bersertifikat bagi kelompok tani penangkar..

Komitmen PTAR Wujudkan Tapsel Sentra Penangkar Benih Padi Unggulan
Benih padi unggulan bersertifikat yang dihasilkan Koptan Penangkar Permata Hijau binaan PTAR di Batangtoru Tapsel. (Waspada/Sukri Falah Harahap)
.

Sekolah lapang ini menggandeng UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian Tapanuli Selatan, Balai Penyuluh Pertanian (BPP), tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan BP3K Kecamatan Batangtoru.

Penangkar diberi pemahaman tentang label atau benih bersertifikat apa yang bisa ditanam. Pemilihan lokasi, cara persemaian, penanaman, pengaturan air, pemupukan, penanganan hama dan penyakit, Identifikasi dan menghilangkan tanaman menyimpang (rouging) dan cara panen.

Setelah mengikuti Sekolah Lapang ini, para penangkar diharap mampu melakukan sistem budidaya penangkaran benih sesuai dengan tahapan yang disampaikan. Mampu melakukan pencegahan sebelum hama menyerang, baik itu saat persemaian maupun setelah dipindahkan ke areal tanam.

Berkat program ini, petani memahami tata cara menangkar benih unggulan yang baik dan benar. Bahkan mereka telah menjual benih padi unggulan bersertifikat dengan harga tinggi ke berbagai daerah di Sumatera Utara.

Menurut Ketua Kelompok Tani Permata Hijau, Iman Saleh Siregar, petani penangkar benih padi unggulan di Batangtoru sudah lebih sejahtera dibanding saat bertani biasa. Sebab, gabah hasil panen mereka dibeli dengan harga yang lebih tingi dibanding harga pasar.

Jika sekilo gabah padi hasil persawahan biasa di hargai antara Rp5.000 sampai Rp5.500, maka harga gabah padi petani penangkar dihargai Rp6.000 per kilo. Kenapa demikian ? Karena gabah tersebut akan diproses di penangkaran dan dijadikan benih padi unggulan.

Setelah diproses menjadi benih padi unggulan, harga jualnya antara Rp11.000 sampai Rp12.000 per Kg. Harga ini jelas lebih mahal dibanding harga benih pasaran, namun lebih diminati petani untuk disemai dan ditanam, karena hasil panennya lebih bagus dan banyak.

Iman Siregar menjelaskan, jika dkonversi ke beras, lebih untung menjual benih padi unggulan. Dengan rincian, satu kaleng gabah padi beratnya 10 Kg dan apabila diolah akan menghasilkan 6 Kg beras.

Komitmen PTAR Wujudkan Tapsel Sentra Penangkar Benih Padi Unggulan

“Harga beras di tingkat petani itu berpluktuasi, antara Rp15.000 ke Rp18.000. Harga benih padi unggulan ini sudah pasti dibandrol antara Rp 11.000 sampai Rp12.000 per kilo. Jadi lebih menguntungkan jual benih,” terangnya.

Awalnya, penangkaran bertujuan untuk mempermudah bibit padi bagi petani Kecamatan Batangtoru. Namun peminatnya semakin banyak dan pemasarannya berkembang tidak hanya di Tapsel, tetapi sampai ke Padangsidimpuan, Tapteng, Paluta, Madina.

PTAR tidak hanya membantu petani dalam memberikan pengetahun tentang penangkaran benih padi ungulan yang bik dan benar. Tetapi juga membantu perluasan pemasarannya, dan terakhir ini sudah ada permintaan dari Leidong, Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Varietas benih padi unggulan yang dihasilkan tergantung pada kondisi iklim. Pada musim tanam tahun 2023 kemarin, yang dihasilkan adalah benih unggul Siherang, Inpari 32 dan Mekongga. Sementara di awal tahun 2024 ini hanya Siherang dan Inpari 32.

“Kita jual benih berlabel putih, ungu dan biru, yang sertifikatnya diterbikan BPSBT Sumut. Sedangkan label kuning yang sertifikatnya diterbitkan Institut Pertanian Bogor, belum pernah kita coba,” kata Iman.

Kepada PTAR, mewakili seluruh petani penangkar benih padi unggulan, Iman Saleh Siregar mengucapkan banyak terimakasih. Terutamanya karena telah memberikan pendampingan yang berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan eknomi para petani.

Sukri Falah Harahap

  • Bagikan