PEMATANGSIANTAR (Waspada): Kapolres Pematangsiantar langsung memimpin pengamanan dan menemui belasan pemuda yang menamakan diri mereka Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Penyelamat Demokrasi (AMPPD) yang melakukan aksi unjuk rasa (Unras).
Pengamanan aksi itu mulai dari titik kumpul sekitar 12 mahasiswa dan pemuda itu di depan lapangan parkir pariwisata, Jl. Merdeka sampai ke Mapolres, Jl. Jend. Sudirman dan gedung DPRD, Jl. Adam Malik, Senin (25/3).
Belasan pemuda dengan penanggung jawab aksi terdiri Ketua PMII Khairil Mansyah Sirait, Presidium Gemuruh Chotibul Umam Sirait dan Ketua Gempar Bill Fatah sebelumnya berkeliling Pematangsiantar untuk memberitahukan aksi yang mereka lakukan dengan menggunakan pengeras suara di atas mobil pickup.
Dalam orasi para penanggung jawab aksi menyatakan dalam tuntutan mereka agar DPR RI melaksanakan Hak Angket terhadap kecurangan Pemilu 2024 yang tersistematis, terstruktur dan masif, mendesak pemerintah untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok.
Selain itu, menolak kenaikan pajak yakni PPN, mengusut tuntas mafia beras Sumut, mengusut tuntas peredaran narkoba di Pematangsiantar dan mengevaluasi total kinerja Kapolres.
Saat aksi di depan gerbang Mapolres, sempat terjadi aksi saling dorong belasan mahasiswa dan pemuda itu dengan personel pengamanan Polres serta personel pengamanan Polres berhasil menggagalkan aksi bakar ban mahasiswa dan pemuda itu.
Ketika menemui mahasiswa dan pemuda itu, Kapolres AKBP Yogen Heroes Baruno mempersilakan mereka melakukan aksi Unras dan melanjutkan orasi, namun tidak memperbolehkan melakukan aksi pembakaran ban di depan Mapolres.
Selanjutnya, mahasiswa dan pemuda itu meninggalkan Mapolres dan menuju gedung DPRD serta langsung melakukan orasi. Saat itu, Sekretaris DPRD Eka Hendra menemui mahasiswa dan pemuda itu serta menyatakan akan menyampaikan tuntutan mereka kepada pimpinan dan anggota DPRD.
Setelah itu, para mahasiswa dan pemuda itu meninggalkan gedung DPRD dan kembali ke depan lapangan parkir pariwisata dan membubarkan diri.
Aksi itu merupakan aksi yang tertunda, karena saat mereka berkumpul di lapangan parkir pariwisata, Rabu (20/3) hujan deras turun, hingga aksi Unras batal.(a28)