Scroll Untuk Membaca

Sumut

Pasca Harimau Mangsa Sapi Di Tangkahan, Tim Gabungan Masih Berjaga-jaga

Kecil Besar
14px

LANGKAT (Waspada): Pasca peristiwa harimau memangsa ternak sapi warga di Resort Tangkahan Langkat, tim gabungan terdiri dari BBKSDA, BBTNGL, TNI, Polri dan lainnya masih terus melakukan pengawasan dan penjagaan.

Camat Batangserangan Ari Ramadhany ketika dikonfirmasi  Minggu (30/4/2023) mengatakan saat ini tim gabungan masih melakukan pengusiran dan pengawasan terhadap si belang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pasca Harimau Mangsa Sapi Di Tangkahan, Tim Gabungan Masih Berjaga-jaga

IKLAN

Sejak peristiwa penemuan bangkai sapi yang dimangsa harimau itu terjadi pada 25 April 2023 lalu sampai saat ini tim gabungan masih berada di lokasi guna melakukan pengawasan dan upaya penghalauan.

“Tim gabungan masih melakukan pengawasan mengingat lokasi peristiwa berdekatan dengan kawasan wisata,” jelasnya melalui WhatsApp. 

Sementara Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA) Herbert BP Aritonang ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp membenarkan terkait pengawasan tersebut. 

Dia menjelaskan, sampai sekarang tim dari  BBKSDASU dan BBTNGL masih di lokasi melakukan penanganan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. 

“Upaya yang dilakukan yakni penjagaan dan patroli di sekitar pemukiman warga,” jelas Herbert.

Herbert juga  menunjukkan video berdurasi singkat yang merupakan hasil rekaman dari camera trap di lokasi peristiwa harimau memangsa sapi di kawasan Tangkahan Langkat kemarin.

Dalam video tersebut terlihat si belang sedang memangsa bangkai sapi. Harimau kemudian menarik bagian belakang sapi yang sudah dimakan tersebut ke tempat lain.

Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah III Taman Nasional Gunung Leuser Palber Turnip ketika dikonfirmasi terkait peristiwa itu mengatakan bahwa kehadiran Harimau Sumatera di areal ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dan tidak menjadi masalah karena memang kita dan makhluk semakin kita berbagi ruang dan waktu. 

“Masalah timbul karena kemudian adanya ternak yang digembalakan atau bahkan diikat di sekitar batas kawasan, yang kami yakini menjadi pemancing harimau keluar dari TNGL untuk memangsa ternak tersebut.

Maka, kalaupun ibaratnya harimau ini kita tangkap seperti keinginan warga, namun warga belum mengamankan ternak di dalam kandang yang kuat untuk serangan Harimau, akan ada HS lain yang keluar untuk memangsa ternak tersebut,” jelasnya. 

Dia  menghimbau kepada warga,  jika harus memelihara ternak, agar dikandangkan dan jika tidak mampu bangun sendiri, akan dibantu bersama mitra. 

“Masyarakat tolong juga membantu kami untuk tidak melakukan perburuan terhadap mangsa harimau berupa babi hutan, rusa, kancil dan lain-lain agar tetap tersedia mangsa untuk harimau . Dan kalau bisa mengusahakan usaha yang tidak menjadi pemancing keluarnya harimau dari dalam hutan,” imbaunya.(cbap/c01/a10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE