DAIRI (Waspada.id): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi menggelar pertemuan mediasi untuk meredam konflik pro dan kontra terkait keberadaan PT Gruti, Kamis (13/11/2025), di Ruang Rapat Bupati. Pertemuan ini dilakukan sebagai tindak lanjut unjuk rasa yang berujung ricuh di Mapolres Dairi pada Rabu (12/11/2025).

Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala, memimpin rapat yang dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan, perwakilan Dandim 0206/Dairi, Kasi Intel Kejari, Wakil Ketua DPRD Wanseptember Situmorang, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Dalam pertemuan tersebut, Wahyu Daniel Sagala mengimbau semua pihak untuk tetap tenang dan taat aturan dalam menyampaikan aspirasi. “Kami dari pemerintah tak tinggal diam, pertemuan ini adalah langkah kita mencari solusi terbaik. Kami juga mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi,” ujarnya. Ia juga menambahkan agar masyarakat tidak termakan isu yang dapat merugikan.

Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan, mengajak semua pihak yang berkonflik untuk kembali bersatu dan mengedepankan kearifan lokal. “Jadi, mari segera clear kan permasalahan. Kita lakukan tindakan riil, bila sudah ketemu solusi terbaik langsung mainkan,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Wanseptember Situmorang menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam menyelesaikan konflik ini. Ia juga mendorong pihak yang pro dan kontra untuk duduk bersama dalam satu forum.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan, Agel Siregar, Kabag Kesbangpol, Hotmaida Butar-butar, Kadis PMD, Simon Tonny Malau, Kabag Hukum Arjun Nainggolan, Kabag Tapem, Juliawan Rajagukguk, Camat Parbuluan, Landong Napitu.
Hadir juga Anggota DPRD, diantaranya, Hendra Sinaga, Joel Simanullang, Batara Sinaga, Jogia Simarmata, Halim Lumban Batu, dan Abdul Gafur Simatupang, Kades Parbuluan VI, Parasian Nadeak, Tokoh Agama, Pastor Paroki Simallopuk, dan beberapa warga. [***]












