BATUBARA (Waspada): Nelayan yang bertangkahan di Desa Dahari Silebar, Kecamatan Talawi mengeluhkan pengoperasian sampan/boat nelayan dari luar daerah mencari kerang (jenis buah laut) di perairan Batubara.
Hal ini terungkap dalam pertemuan masyarakat dengan Bupati Batubara Ir. H. Zahir, M.AP saat melakukan kunjungan kerja dalam kegiatan Bupati Menyapa Desa (Bupades) ke desa setempat, Minggu (3/12).
Bupati Zahir menyesalkan pengoperasian boat pencari kerang di wilayah itu, dan jika dibiarkan akan berdampak merugikan warga dari segi ekonomi dan dapat memicu riak dari masyarakat.

Aksi pengambilan kerang secara besar-besaran ini kerap terjadi tanpa sepengetahuan masyarakat. Mereka melancarkan aksinya pada malam hari menggunakan kapal/boat berskala besar yang dikenal dengan istilah tank krang.
Warga yang mata pencaharian sebagai pencari kerang ini kerap melihat kapal nelayan yang berasal dari luar daerah berlabuh mengambil kerang hingga dinihari ditempat mereka mencari nafkah.
Ibu Ija seorang pencari kerang, mengaku resah karena kerang yang sudah semakin habis dan langka. Dirinya sebelumnya pernah mendapatkan kerang puluhan kilogram, kini tinggal sedikit. Tak heran, melihat kapal tank krang yang secara besar-besaran menguras buah laut dari pesisir desa tempat tinggalnya dan salah satu faktor utama kelangkaan kerang di Batubara.
Dalam kaitan ini Bupati Zahir meminta dinas terkait (Dinas Perikanan dan Peternakan) untuk membuat surat laporan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pihak terkait yang menjaga wilayah laut pesisir Batubara utuk menindaklanjuti pelaku pencuri kerang yang memasuki wilayah Kabupaten Batubara.(a 18)