Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Penyakit Sindrom Stevens-Johnson Ditemukan Di Madina

Kecil Besar
14px

MADINA (Waspada) : Risnul Sahputra, 30, Warga Desa Mompang Jae, Kecamatan Panyungan Utara, menderita penyakit langka yakni penyakit Sindrom Stevens-Johnson dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Permata Madina Panyabungan

Informasi yang dihimpun media melalui istrinya Rosminah mengatakan bahwa penyakit yang diderita suaminya itu berawal sekitar satu tahun yang lalu dengan komplikasi sakit pneumonia atau yang lebih dikenal dengan sebutan radang paru-paru.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Penyakit Sindrom Stevens-Johnson Ditemukan Di Madina

IKLAN

“Awalnya paru-paru berair, akhirnya dilakukan pengobatan dengan disedot cairan di paru-paru tersebut, namun 3 hari setelah itu secara tiba-tiba muncul lagi penyakit kelenjar yang mengakibatkan munculnya gatal-gatal di seluruh badan, dan akibat dari gatal-gatal tersebut badan suami saya jadi seperti ini (gambar-red),” ucap Rosminah.

Rosminah juga menambahkan selain sudah berobat di salah satu Rumah Sakit di daerah Padang, Sumatera Barat, ia juga bersama suaminya sudah melakukan pengobatan tradisional, namun hasilnya nihil bahkan menurutnya penyakit yang diderita suaminya semakin parah setelah pengobatan tradisional tersebut.

“Menurut pengakuan dukun kampung yang kami temui mengatakan jika suami saya ini mengalami penyakit guna-guna orang (Gadam) yang didapatkannya satu tahun terakhir ini.” tuturnya

Sementara itu Humas Rumah Sakit Umum (RSUD) Permata Madina Panyabungan Ali Mukmin Harahap saat dikonfirmasi waspada,.id Jumat, (11/02) menjelaskan jika penyakit yang diderita Risnul bernama penyakit Sindrom Stevens-Johnson

Sindrom Stevens-Johnson adalah reaksi alergi yang ditandai dengan ruam dan lepuhan di kulit, lapisan bola mata, rongga mulut, dubur, dan kelamin. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani.

Sindrom Stevens-Johnson terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap obat atau infeksi. Penyakit ini merupakan kondisi gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan dan rawat inap di rumah sakit.

“Saat ini kita masih terus berupaya menangani pasien, karena ini penyakit langka, jadi kita harus melakukan pengobatan secara intens,” ucap Mukmin.(cah)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE