BATUBARA (Waspada): Sampai Senin (6/3) alat berat ekskavator milik Dinas PU Kabupaten Batubara masih bekerja melakukan pengerukan untuk memperdalam sungai mulai dari jembatan perbatasan Desa Pahang dengan Padanggenting, Kecamatan Talawi hingga ke arah Jalinsum.
Menurut warga, pekerjaan pembekoan ini dilakukan sejak Minggu (5/3), dan merupakan langkah tepat, sebagai upaya mengantasipasi banjir akibat hujan yang kerap menggenangi seputar kawasan Kayuara Desa Pahang. Salah satu faktor diantaranya masih buruknya sistem drainase/parit pembuangan di sisi jalan desa maupun alur sungai yang mengalami pendangkalan atau tertutup tanah maupun pepohonan/kayu, yang menghambat kelancaran air mengalir menuju muara sungai, sehingga bertahan menyebabkan banjir.
“Ini merupakan langkah tepat dilakukan Pemkab Batubara melalui Dinas PU menurunkan ekskavator/alat berat untuk bekerja melakukan pendalaman sungai maupun titik parit yang mengalami pendangkalan atau tertutup tanah dan pepohanan menghambat kelancaran air mengalir ke tempat pembuangan yang bermuara ke laut,” tukas sejumlah warga ketika menyaksikan jalannya alat berat bekerja melakukan pendalaman alur sungai di Desa Pahang.
Kendati genangan banjir selama ini tidak sampai menganggu jalannya aktivitas warga, namun membuat risih sebab memakan waktu berhari-hari baru dapat turun karena tidak leluasa mengalir ke sungai. “Kita perkirakan ada ratusan meter alur sungai dikeruk. Belum lagi parit yang volumenya lebih panjang di sisi jalan desa jika pekerjaan sampai kesana,” ujar Sahrul.
Warga menambahkan Desa Pahang sudah mulai berbenah sejak dipimpin Kepala Desa Faisal, A.Md, setelah terpilih dalam Pilkades serentak yang digelar akhir tahun 2022 lalu, mulai mendapatkan alokasi pembuatan taman kota yang dilengkapi dengan lampu sorot dari Dishub di simpang pertigaan ruas jalan desa, hingga penempatan kantor desa yang baru memanfaatkan bangunan eks UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara sampai dilakukan pengerukan alur sungai saat ini dalam pekerjaan Dinas PU selaku dinas teknis.(a.18)
