Pipa Bekas Disulap Jadi Karya Mewah

  • Bagikan

MADINA (Waspada) : Masa pandemi Covid-19 pada saat sekarang ini tidak mengurangi niat masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi. Salah satunya Sawal Nasri Rangkuti warga Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan yang memiliki ide kreatif yaitu mengubah pipa paralon bekas menjadi casing hiasan lampu bernilai ekonomis nan mewah

Pipa Bekas Disulap Jadi Karya Mewah

Menjadi salah satu karyawan perusahaan yang di PHK akibat pandemi Covid-19 membuatnya pulang ke kampung halaman dan memutar otak demi mencukupi kehidupan keluarga

Melihat banyaknya limbah dari pipa paralon yang terbuang sia-sia, membuatnya terfikir untuk menciptakan salah satu karya yang berbahan dasar dari pipa paralon. Dengan keingintahuan yang tinggi, Sawal mencoba mencari di internet cara mengolah pipa paralon bekas

Sawal pun mengubah bahan bekas tersebut menjadi karya seni yang sangat mewah namun harga tetap ekonomis dan terjangkau. Tak kalah dengan lampu hias yang dijual di toko- toko besar dengan harga jutaan

Pipa Bekas Disulap Jadi Karya Mewah

Lampu paralon buatan Sawal terlihat sangat unik dan cantik dengan berbagai macam ragam model dan rupa. Dan inilah yang membuat kerajinan hasil karya milik Sawal harus dilirik dan dikembangkan oleh Pemerintah Daerah

“Ini nama kerajinannya Marwah Craft, pembuatan casing lampu hias dari pipa paralon bekas, ini merupakan satu-satunya di Madina dan Alhamdulillah kita sudah memproduksi banyak,” terang Sawal kepada Waspada.id saat di lokasi Marwah Craft, Sabtu, (29/01)

Berlokasi di Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, kerajinan tangan dari pipa bekas ini belum diketahui banyak orang, dan Sawal pun berharap kiranya Pemerintah Daerah melalui dinas terkait dapat membantu mempromosikan dan juga memasarkan produk-produk hiasan lampu dari limbah pipa paralon bekas buatannya

Pipa Bekas Disulap Jadi Karya Mewah

Sawal juga mengharapkan pemerintah daerah memberikan bantuan modal usaha, agar usaha kerajinan yang digelutinya bisa berkembang dan menjadi salah satu produk kerajinan tangan yang berasal dari Mandailing Natal

“Pada pemerintah daerah diharapkan sekali memberikan bantuan untuk pemasaran terutama modal dalam pengembangan usaha UMKM yang kita bangun saat ini, harga pun kita jual ekonomis berkisar di bawah seratus ribuan lah, jadi kami mohon sekali lagi agar pemerintah membantu kamilah” pinta Nasir. (Cah)

  • Bagikan