TANJUNGBALAI (Waspada) : Temuan seratusan bungkus narkotika di Teluknibung, Kota Tanjungbalai, masih menyisakan pertanyaan. Ketua DPC Pemuda Islam Tanjungbalai, Ridho, mendesak Polda Sumut untuk membuka kasus ini secara terang benderang, Rabu (1/5).
“Penemuannya agak aneh, terlalu banyak pertanyaan yang belum terjawab,” kata Ridho.
Keanehan ini muncul karena temuan narkotika ini terjadi dua hari setelah kunjungan Kepala BNN Martinus Hukom dan Kapolda Sumut Irjenpol Agung Setya Imam Effendi ke Tanjungbalai pada 24 April 2024.

Lebih lanjut, Ridho mempertanyakan tidak adanya keterangan resmi dan siaran pers dari Direktorat Narkotika Polda Sumut. Padahal narkotika ini katanya sangat berbahaya, masyaraka wajib tau siapa sebenarnya pemain narkotika yang ada di sana.
Ia juga mempertanyakan tidak adanya tersangka dalam temuan ini. Masyaraka meminta agar aparat tidak main-main dalam menyelesaikan permasalahan Narkotika.
“Ketidakjelasan ini menciptakan keraguan di tengah masyarakat,” ucap Ridho.
Sekretaris MPI DPD KNPI Kota Tanjungbalai, Rudiatun SH.I, juga mengungkapkan keheranannya. Ia mempertanyakan mengapa tukang becak yang mengangkut narkotika tersebut tidak berhasil ditangkap.

Rudiatun, yang tinggal di sekitar lokasi penemuan, juga merasa janggal karena tidak ada suara letusan senjata saat kejadian. “Biasanya kan ada tembakan peringatan jika tersangka lari,” jelasnya.
Rudiatun dan Ridho bersama-sama meminta Kapolri untuk memberikan perhatian atas kasus ini. Mereka berharap Polda Sumut serius dan tidak main-main dalam pemberantasan narkotika.
“Sudah cukup banyak generasi muda yang hancur masa depannya akibat narkoba,” kata Rudiatun.
Kejadian ini kembali memicu pertanyaan tentang efektivitas upaya pemberantasan narkotika di Tanjungbalai. Masyarakat berharap Polda Sumut dapat memberikan kejelasan dan bertindak tegas dalam kasus ini. (a21/a22).