PEMATANGSIANTAR (Waspada): Kios di gedung IV lantai II, Pasar Horas, Jl. Merdeka, Pematangsiantar, Minggu (22/9) sekitar pukul 13:30 hangus terbakar.
Informasi terhimpun menyebutkan api tiba-tiba marak di sekitar kios penjual burung, hingga menghebohkan para pedagang dan dalam beberapa saat api langsung merembet ke kios lainnya yakni penjual pakaian rojer atau bekas dan lainnya.
Sejumlah pedagang yang kiosnya belum terbakar segera berusaha menyelamatkan barang dagangan masing-masing. Begitu juga para pedagang yang berjualan di lantai satu turut mengamankan barang masing-masing. Namun, banyak pedagang langsung berhamburan untuk menyelamatkan diri tanpa menyelamatkan barang dagangannya.
Ketua Komunitas Pedagang Pasar Horas Gedung IV Edi Siburian mengaku sempat bingung melihat api semakin membesar dan tidak jauh dari warung kopinya.
Menurut Edi, api begitu cepat marak dan langsung berteriak kepada istrinya agar bergegas membawa anak-anak mereka turun dan menyebutkan tidak sempat membawa satu barang pun dari kiosnya. “Kulkas, piring, gelas dan lainnya yang baru kami beli semua hangus terbakar dan tidak ada yang sempat terselamatkan.”
Tidak berapa lama beberapa lima unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Pemko Pematangsiantar akhirnya tiba di lokasi kejadian dan langsung berupaya melakukan pemadaman api. Namun, banyaknya kios yang terbakar membuat mobil Damkar itu harus bolak balik mengisi air dan kembali melakukan pemadaman.
Mobil Damkar milik perusahaan PT STTC sebanyak empat unit turut membantu pemadaman api termasuk dua unit mobil Damkar milik Pemkab Simalungun dan terpaksa bolak balik mengisi air serta kembali melakukan pemadaman. Hingga pukul 17:30 petugas Damkar masih melakukan pemadaman api di bagian dalam gedung IV lantai II.
Direktur Operasional Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PDPHJ) Evra Sasky Damanik menyebutkan asal api perkiraannya akibat korsleting listrik di sekitar kios penjual burung, hingga langsung menginformasikan kepada pedagang agar cepat turun dari lantai II dan menjauh dari gedung yang terbakar.
Sementara, pihak kepolisian dari Polres Pematangsiantar dan Polsek Siantar Barat yang melakukan pengamanan tampak sibuk mengamankan massa yang menonton kebakaran itu dan meminta agar menjauh dari lokasi, apalagi dapat menghambat evakuasi barang pedagang dari lantai I.
Informasi terhimpun menyebutkan, selain pedagang bekas, pedagang di lantai II juga menjual beberapa jenis dagangan lainnya seperti ikan asin, pakaian baru dan jumlah kios sekitar 150 kios. Kebakaran yang menghanguskan kios di gedung IV lantai II sempat menuai tanda tanya, karena sebelumnya sudah ada rencana akan merenovasi pasar tradisional itu.
Salah seorang pedagang Marga Sihombing yang kiosnya turut terbakar bertanya apakah kebakaran itu untuk mempercepat renovasi.
Tentang rencana renovasi itu, Direktur Operasional PDPHJ membenarkannya, karena kondisi bangunan gedung IV Pasar Horas itu memang sudah meragukan, apalagi beberapa lantai di lantai II sudah ada yang amblas akibat lapuk.
Menurut Direktur Operasional PDPHJ, setelah terbakar, daya tahan bangunan pasti semakin buruk, bahkan semakin mengkhawatirkan, karena itu sempat meminta tolong kepada pedagang agar keluar dari gedung II guna mencegah hal yang tak teringinkan.
Setelah kebakaran, lanjut Direktur Operasional PDPHJ, PDPHJ akan melakukan rapat untuk mengambil langkah selanjutnya bagaimana agar pedagang tidak membuka dulu usahanya, karena selain masih penuh puing-puing kebakaran, perlu mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Begitu juga dengan Sekda Junaedi Antonius Sitanggang senada membenarkan terkait rencana renovasi gedung IV itu, hanya saja kendalanya anggaran dari pemerintah pusat belum cair, sedang berbagai dokumen sesuai kebutuhan renovasi itu, Pemko Pematangsiantar telah melengkapinya.
Menurut Sekda, anggaran renovasi gedung IV itu sekitar Rp64 miliar yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Perdagangan dan saat ini masih menunggu realisasinya serta menurut informasi APBN 2024 dan 2023 fokus ke IKN.
Kapolres AKBP Yogen Heroes Baruno yang langsung turun ke lokasi kebakaran bersama jajarannya seperti Kasat Lantas AKP Gabriellah Anjeli Gultom, menjawab konfirmasi tentang jumlah kios yang terbakar, jumlah kerugian dan penyebab kebakaran, menyebutkan pihaknya belum olah tempat kejadian perkara (TKP), karena api masih menyala, hingga belum bisa memberikan keterangan.
Tentang keinginan para pedagang korban kebakaran dan pedagang lantai I agar bisa berjualan pada esok harinya, Kapolres senada dengan Direktur Operasional PDPHJ, mereka akan melaksanakan rapat lebih dulu tentang tindak lanjut setelah kebakaran itu (a28)