BINJAI (Waspada.id): Banjir besar yang merendam lebih dari separuh kecamatan di Kabupaten Langkat ikut melumpuhkan aktivitas dua rumah tahanan. Rutan Pangkalanbrandan dan Rutan Tanjungpura terpaksa mengungsikan ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) karena area rutan terendam hingga tak lagi aman. Total 419 WBP dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Binjai sejak Selasa malam.
Kasi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Binjai, Serikat Sembiring, mengatakan pengungsian dilakukan secara darurat ketika air terus naik.
“Belum lama ini, kami Lapas Binjai menerima 419 WBP dari Rutan Pangkalanbrandan dan Rutan Tanjungpura,” ujarnya, Rabu (3/12/2025).
Ia memastikan proses pemindahan berlangsung ketat namun tetap mengutamakan keselamatan para WBP.
Serikat menjelaskan bahwa Lapas Binjai kini menjadi lokasi penampungan sementara hingga banjir benar-benar surut.
“Mereka tiba malam hari dan tinggal di sini sampai batas waktu yang belum ditentukan,” katanya.
Ia menambahkan, ketika kondisi di dua rutan kembali normal, seluruh WBP akan dikembalikan.
“Dengan tambahan ini, total WBP di Lapas Binjai sekitar 1.989 orang.”
Kondisi Rutan Tanjungpura sendiri dilaporkan masih tergenang cukup parah. Letak bangunan yang lebih rendah dari Jalinsum Medan–Aceh membuat air lama surut. Kepala Pengamanan Rutan Tanjungpura, Efri Yanto, menegaskan hampir seluruh WBP di rutan tersebut terpaksa dipindahkan.
“Ya benar, hampir seluruh WBP kami pindahkan ke Lapas Binjai,” katanya.
Saat ini, pelayanan di rutan dihentikan sementara. “Tinggal beberapa tamping saja. WBP yang dipindahkan akan kembali setelah kondisi benar-benar membaik,” tambahnya.
Menurut laporan BPBD Langkat, banjir tahun ini berdampak luas: 16 kecamatan terdampak dan lebih dari 437 ribu jiwa merasakan imbasnya. Sementara upaya evakuasi terus berjalan, warga binaan menjadi kelompok rentan yang juga harus diselamatkan dari risiko bencana. (id91)
